Minggu, 29 September 2013

Maybrat Mesbah Papua

Maybrat, 26-27 September 2013

Ev Marthen Su, S.Th mengatakan bicara tentang Israel bicara tentang hati Tuhan, bicara papua (maybrat) bicara pikiran Tuhan, orang israel harus kembali kepada maklumat sinai yang disampaikan oleh Tuhan kepada Mussa, dan orang maybrat harus kembali ke maklumat Theo fani yang disampaikan oleh rasul maybrat Ruben Rumbiak.

orang israel memiliki tabut perjanjian, orang maybrat memiliki wiyon atau tabernakel. hanya saja menurut pembicara lulusan wiyon hari ini ingat diri gunakan mahakarya elohim ini untuk hal-hal yang negatif, seandainya orang maybrat kembalikan tabernakel (wiyon) kepada Tuhan dengan mengerti rencana Tuhan yang paling dalam tidak ada kegaduhan saat ini.

ia sampaikan hanya orang tidak mengerti kebenaran yang hancurkan maybrat sampai dengan hari ini, menurutnya mabrat bukan suku gampangan, namun suku yang telah Tuhan tetapkan sebagai berkat bagi banyak orang. siapapun yang mendiami tanah ini (papua) harus mengakui itu, semua suku di papua hari ini rasakan pemekaran, semua pehabat dari semua suku di papua nikamati dana otsus tidak tahu diri kalau manah sorga itu ada yang hadirkan ditengah perbudakan di babelonia/mesir (indonesia saat ini) dan itu berasal dari putra terbaik maybrat JP Solossa. sama halnya dengan mussa memberi makan umat israel di padang gurun dengan manah dari sorga.

ia menyarankan agar mesbah papua (maybrat) harus dijaga dengan baik, salah satunya mengawal semua firman Tuhan sampai bangsa israel kembali.

ia sampaikan bahwa pada jaman raja-raja sampai dengan hari ini firman tetap firman, itu akan berlaku dan sebagai tanda diakhir zaman firman harus menjawab dirinya sendiri.

nubuat Yesus waktu di danau galilea memberi manak 5000 orang laki-laki dengan 5 roti dan 2 ekor ikan dan sisanya 12 bakul adalah tanda kemuka, injil masuk di papua di pulau mansinam tanggal 5 bulan 2 sisa 12 bakul bagi papua adalah kembalikan firman kepada Israel karena papua adalah ujung dari dunia atau akhir dari pemberitaan firman tuhan kembalikan ke israel, berarti kembali ke 12 suku yang ada di sana.

maybrat papua salah satu tempat di bumi yang Tuhan pilih untuk penggenapan nubuatan Yesus Kristus berjalan di atas air, di danau galilea dan penggenapan itu Tuhan simpan untuk papua rasul maybrat Ruben Rumbiak jalan di atas air di danau aya maru

baca dan simak hal ini baik-baik:
Yesus orang Yahudi dari suku Yehuda dan Ruben Rumbiak orang Biak Papua, berjalan di atas air, Yesus sampaikan kepada Petrus “Di atas batu karang ini, kudirikan jemaat ku” dan di atas batu karang ini ku letakan peradaban orang papua kata rasul papua I.S Kejne di Aitumeri Wasior dan tidak salah rasul maybrat asal kota batu karang panas jalan di atas air. ini sebuah nubuatan yang sedang dan terus berjalan dalam penggenapan firman itu sendiri.

nyanyian senandung jiwa dari negeri ra bobot (maybrat) harus diperdengarkan kembali yakni pujian-pujian tentang sion dan Yerusalem Israel yang sebelumnya dinyanyikan oleh alam dan leluhur maybrat seperti Majaf, Foi, Karok, Kontaif, dan Har adalah kumpulan burung surga dan burung peradaban yang selalu tiap-tiap hari dengan kombinasi waktu memberikan kicauan untuk memuji pecipta alam semesta Allah Israel disaat rakyat dan manusia maybrat lupa akan Tuhannya. padahal Wiyon, Siwa dan oron tritunggal Allah maybrat adalah Allah semua suku bangsa yakni Allah Israel hanya saja masyarakat salah menggunakan hal itu untuk hal-hal sementara (berkat kehidupan) dan mengabaikan tujuan kekal.
ra bobot ra kinyah adalah satu hal yang tidak perlu ada dinegeri yang menangkap denyut hati Tuhan yang paling dalam ini.

akan ada suatu masa dimana danau di maybrat akan kering, hutan dan alam maybrat akan berhenti memberikan penghidupan kepada rakyat, jika manusiannya masih mementingkan diri sendiri, sombong dan angkuh terhadap sesama. maybrat bukan hanya Ayamaru, aitinyo dan aifat karena masih ada suku mare. yang lasim disebut meyah dibagi berdasarkan tata gramar bahasa, may brat, may te, may maka dan meyah

Tugas terbesar maybrat saat ini mengawal firman Tuhan, bukan mengawal kepentingan pejabat dan lain-lain