Minggu, 25 Agustus 2013

GEREJA BUKAN PENGGANTI POSISI ISRAEL


Oleh: Robertus Nauw

“Kita lahir dan hidup ditengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan, namun jangan sampai dogma, doktrin dan telogia di bangsa ini juga buat kita buta dalam mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Kristus atas Israel pertama-tama, kemudian kita bangsa nonyahudi”
(Robertus Nauw kordinator Sionstudyclub Kota Sorong, dan pengelola sionstudyclub.blogspot.com)

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup seorang diri, dimana pun dan bilamana pun, manusia senantiasa memerlukan kerja sama dengan orang lain. Membentuk pengelompokan sosial (social grouping) diantara sesama dalam upaya mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan, dalam kehidupan bersama itu manusia memerlukan pula adanya organisasi, yaitu suatu jaringan interaksi sosial antar sesama untuk menjamin keterlibatan, interaksi antara anggota kelompok berjalan sesuai nilai serta norma yang sudah mapan. Demi kelangsungan hidup untuk mewujutkan lingkungan yang serasi diperlukan kerjasama kolektif dan diantara sesama untuk melaksanakan aturan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota.
Kalau dalam tingkatan jasmani saja seperti itu, kenapa kita tidak perna berpikir,walau hanya sejenak untuk perkara rohani...yang jelas-jelas Yesus Kristus Anak Daud Dari Nasaret Raja Orang Yahudi sendiri bertindaksebagi contoh dalam kehidupan di zaman-Nya.yakni membutuhkan orang lain mulai dari lahir sampai dengan hidup, lalui masa penderitaan bahkan sampai matipun Raja Orang Yahudi ini pun memerlukan orang lain, ini sebuah refleksi yang dalam dimana anak Elohim yang maha tinggi sekelas Yesus saja butuh bantuan orang lain apalagi kita manusia yang sia-sia ini.
            Ini sebuah refleksi akan perjalanan panjang  iman kristen di dunia, di indonesia dan dan perjalanan iman generasi papua yang mana selama ini mengekspresikan kegalauan mereka sebagai kaum terdidik atau kaum pembelajar menuju terpelajar yang selalu mencari ruang dan bahkan membuat ruang sebagai wadah (organisasi) ekspresi, pendidikan, pembelajaran dan melakukan pengkaderan dengan mengutamakan doktrin, dogma gereja dan visi missi jemaat berdasarkan sinode masing-masing aliran gereja yang ada, tanpa memperhatikan akar dari segala firman sejati berdasarkan Alkitabiah yang tidak perna salah soal akar-akar Yahudi itu sendiri. Atau memang generasi ini benar-benar buta rohani, atau sengaja dibuat  buta dan apatis oleh doktrin, dogma gereja yang melupakan Israel berabat-abad lamanya. padahal Tuhan Sendiri Memperjuangkan Perkara Israel, Nabi-Nabi Memperjuangkan Perkara Israel,  Tuhan Yesus memperjuangkan perkara Israel, Murid- Murid Memperjuangkan Perkara Israel. dan Rasul-rasul pun Memperjuangkan Perkara Israel. lalu kita perjuangkan perkara siapa,  perkara gereja  ??
Wujutnyata itu bisa dilihat dari orientasi perjalanan organisasi itu sendiri dan sikap individu dari kelompok tersebut dengan satu kekuatan tawar-menawar yang tidak berkurang melainkan bertambah dimana generasi sekarang dan pendahulunya, semakin sadar bahwa kita sudah berpikir mundur  jika kita bicara tentang Israel, Sehingga pada tatanan ini, kita menarik sebuah benang merah yang pendek katanya “Israel rohani yang diperhitungkan Tuhan, disaman anugerah ini” padahal ini kesalahan dan kekeliruan terbesar yang dilakukan oleh orang kristen yang mengaku percaya Yesus.
            Kalau sampai pemikiran rohani kita sampai ketingkatan ini, itu berarti generasi kristen sekarang dan akan datang tidak lagi mengerti makna dari, Silsilah Yesus Kristus Yang Datang Dari Keturunan Daud dan kita tidk mengakui bahwa Alkitab Adalah Satu-Satunya Dasar Kebenaran dan Pijkan Bagi Umat Yang Mengaku Kristen, padahal Alkitab sendiri tidak perna salah tentang Israel !!
Untuk direnungkan: Tuhan sendiri yang memberi nama kepada Israel. Kejadian 32:28, Tuhan Ingat akan Perjanjian-Nya. Keluaran  2:23 , Keluaran 2:24 , Keluaran 2:25, Tuhan Sendiri Yang Menemukan Israel di Pandang Gurun. Ulangan  32:10. Tuhan Sendiri Yang Telah Memberikan tempat perhentian bagi Israel. I Raja-raja 8:56
Sehingga tingkatan doktrin yang tidak tunduk kepada injil ini, jelas membuat banyak generasi kristen di papua yang belum memiliki budaya rohani yang baik, dan masih bingung tentang identitas mereka dalam mengikut Tuhan, karena sekarang yang dimiliki oleh mereka adalah budaya dogma gereja yang mendoktrin mereka untuk segera meninggalkan budaya Alkitabiah, hal yang mendasari mereka untuk lupa akan identitas dan jati diri sebagai anggota jemaat dan warga kerajaan Elohim, karena menganggap gereja sudah berdiri pada posisi menggantikan Keistimewaan Israel jasmani di hadapan Tuhan. sekali lagi itu mimpi disiang bolong
            Yang menjadi pertanyaan, apa generasi papua sekarang semuannya memiliki semangat bergereja yang, ingin menggantikan posisi israel? Apakah kita bangga jadi pemuda rohani (Papua) yang ingin membantah dan merubah ketetapan Elohim atas Israel?  dan apakah kita bangga jadi generasi salah asuh yang tidak didik berdsarkan Alitabiah?.
Padahal Injil jelas menulis Tuhanlah Pencipta dan Pendiri Israel. Yesaya 43:15. Tuhan Telah Melukiskan Israel di Telapak Tangan-Nya. Yesaya 49:16. Tuhan Sendiri Yang Akan   Menyelamatkan Israel. Yesaya 46:3 & 4. Tuhan Sendiri Akan Menjadi Bapa Bagi Israel. Yeremia 31:9 , Yesaya 63:16 dan Tuhan Sendiri Memperjuangkan Perkara Israel. Yeremia 50:34
Anehnya firman jelas lalu ada orang papua mengagumi bangsa-bangsa bukan Yahudi, sebagai pahlawan rohani dinegeri ini bahkan mereka (orang papua tersebut) Rela membela doktrin, dogma dibandingkan berpegang teguh pada injil yang merupakan kekuatan sejati sekaligus dasar tertinggi dari doktrin, dogma dan telogi semata.
            Ingat Israel Jasmani Hari Ini dilupakan oleh gereja, namun Elohim tidak perna melupakan mereka, bahkan kata firma selagi hukum alam belum berubah Israel tetap ada dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, paling tidak kita bangsa lain adalah orang-orang berhutang  yang harus mendukung israel denn serius  karen kita telah mendapat harta rohani orang israel, yakni firman, ibadah, nubuatan, dan janji. 
Apakah atas kesalahan mereka Elohim menolak mereka, sekali-kali tidak. Elohim tidak perna menyesal mengikat perjanjian dengan mereka. itu berarti Elohim tidak akan menolak mereka. yang menolak mereka adalah dogma, doktrin dan telogia gereja kita itu sendiri. dan menolak israel berarti kita menolak bangsa milik Yesus secara jasmani yang menurunkan mesias ke bumi, menolak dan melupakan israel berarti Iblis jauh lebih baik dari diri kita karena, iblis saja mengenal jati diri Yesus dengan benar “Yesus Anak Elohim yang maha Tinggi, jangan engkau menghukum kami, tapi usirlah kami masuk ke dalam babai-babi itu” kalo iblis saja kenal trus kita ini siapa, kasian kita jauh lebih buruk dari iblis? menolak israel jasmani samadengan menolak kenabian, pengajaran dan rencana Elohim yang besar atas israel. karena Yesus diutus jadi nabi atas israel. Kita menolak israel berarti kita menolak suku milik Elohim, menolak Yahudi berarti kita menolak suku milik Yesus yang lahir dari suku Yehuda.
Bangsa kudus yang kepada mereka Elohim ikat perjanjian, dan kita bangsa nonyahudi Tuhan beri kita pertumbuhan dalam hal kebenaran sehingga kita disebut orang-orang benar. kalau bangsa lain telah dan sedang berjalan dalam kekeliruan rohani yang besar, mohon bangsa papua jangan terlibat agar tidak ada pembantaian kebangsaan di bukit  sion suatu ketika, agar papua sona nyaman. Ayo....tunggu apa lagi kibarkan panji raja di atas papua dan berithu dunia Yesus raja atas Israel. KARENA GEREJA BUKAN PENGGANTI POSISI ISRAEL DI HADAPAN ELOHIM. [Love Yahudi Mawat]