Oleh: Robertus Nauw
“Kita lahir dan hidup ditengah bangsa yang
tidak mengenal Tuhan, namun jangan sampai dogma, doktrin dan telogia di bangsa
ini juga buat kita buta dalam mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Kristus atas
Israel pertama-tama, kemudian kita bangsa nonyahudi”
(Robertus
Nauw kordinator Sionstudyclub Kota Sorong, dan pengelola
sionstudyclub.blogspot.com)
Sebagai makhluk
sosial, manusia tidak bisa hidup seorang diri, dimana pun dan bilamana pun,
manusia senantiasa memerlukan kerja sama dengan orang lain. Membentuk
pengelompokan sosial (social grouping)
diantara sesama dalam upaya mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan, dalam
kehidupan bersama itu manusia memerlukan pula adanya organisasi, yaitu suatu
jaringan interaksi sosial antar sesama untuk menjamin keterlibatan, interaksi
antara anggota kelompok berjalan sesuai nilai serta norma yang sudah mapan.
Demi kelangsungan hidup untuk mewujutkan lingkungan yang serasi diperlukan kerjasama
kolektif dan diantara sesama untuk melaksanakan aturan yang harus dipatuhi oleh
setiap anggota.
Kalau dalam tingkatan
jasmani saja seperti itu, kenapa kita tidak perna berpikir,walau hanya sejenak
untuk perkara rohani...yang jelas-jelas Yesus Kristus Anak Daud Dari Nasaret Raja
Orang Yahudi sendiri bertindaksebagi contoh dalam kehidupan di zaman-Nya.yakni
membutuhkan orang lain mulai dari lahir sampai dengan hidup, lalui masa
penderitaan bahkan sampai matipun Raja Orang Yahudi ini pun memerlukan orang
lain, ini sebuah refleksi yang dalam dimana anak Elohim yang maha tinggi
sekelas Yesus saja butuh bantuan orang lain apalagi kita manusia yang sia-sia
ini.
Ini sebuah refleksi akan perjalanan
panjang iman kristen di dunia, di
indonesia dan dan perjalanan iman generasi papua yang mana selama ini
mengekspresikan kegalauan mereka sebagai kaum terdidik atau kaum pembelajar
menuju terpelajar yang selalu mencari ruang dan bahkan membuat ruang sebagai
wadah (organisasi) ekspresi, pendidikan, pembelajaran dan melakukan pengkaderan
dengan mengutamakan doktrin, dogma gereja dan visi missi jemaat berdasarkan
sinode masing-masing aliran gereja yang ada, tanpa memperhatikan akar dari
segala firman sejati berdasarkan Alkitabiah yang tidak perna salah soal
akar-akar Yahudi itu sendiri. Atau memang generasi ini benar-benar buta rohani,
atau sengaja dibuat buta dan apatis oleh
doktrin, dogma gereja yang melupakan Israel berabat-abad lamanya. padahal Tuhan Sendiri Memperjuangkan Perkara Israel,
Nabi-Nabi Memperjuangkan Perkara Israel, Tuhan
Yesus memperjuangkan perkara Israel, Murid- Murid Memperjuangkan
Perkara Israel. dan Rasul-rasul pun Memperjuangkan Perkara
Israel. lalu kita perjuangkan perkara
siapa, perkara gereja ??
Wujutnyata itu bisa dilihat dari orientasi perjalanan
organisasi itu sendiri dan sikap individu dari kelompok tersebut dengan satu
kekuatan tawar-menawar yang tidak berkurang melainkan bertambah dimana generasi
sekarang dan pendahulunya, semakin sadar bahwa kita sudah berpikir mundur jika kita bicara tentang Israel, Sehingga pada tatanan ini, kita
menarik sebuah benang merah yang pendek katanya “Israel rohani yang
diperhitungkan Tuhan, disaman anugerah ini” padahal ini kesalahan dan
kekeliruan terbesar yang dilakukan oleh orang kristen yang mengaku percaya
Yesus.
Kalau sampai pemikiran rohani kita
sampai ketingkatan ini, itu berarti generasi kristen sekarang dan akan datang
tidak lagi mengerti makna dari, Silsilah Yesus Kristus Yang Datang Dari
Keturunan Daud dan kita tidk mengakui bahwa Alkitab Adalah Satu-Satunya Dasar
Kebenaran dan Pijkan Bagi Umat Yang Mengaku Kristen, padahal Alkitab sendiri
tidak perna salah tentang Israel !!
Untuk
direnungkan: Tuhan
sendiri yang memberi nama kepada Israel. Kejadian 32:28, Tuhan Ingat akan Perjanjian-Nya. Keluaran
2:23 , Keluaran 2:24 , Keluaran 2:25, Tuhan Sendiri Yang Menemukan
Israel di Pandang Gurun. Ulangan 32:10. Tuhan Sendiri Yang Telah Memberikan tempat perhentian bagi Israel. I
Raja-raja 8:56
Sehingga tingkatan doktrin yang tidak tunduk
kepada injil ini, jelas membuat banyak generasi kristen di papua yang belum
memiliki budaya rohani yang baik, dan masih bingung tentang identitas mereka
dalam mengikut Tuhan, karena sekarang yang dimiliki oleh mereka adalah budaya dogma
gereja yang mendoktrin mereka untuk segera meninggalkan budaya Alkitabiah, hal
yang mendasari mereka untuk lupa akan identitas dan jati diri sebagai anggota
jemaat dan warga kerajaan Elohim, karena menganggap gereja sudah berdiri pada
posisi menggantikan Keistimewaan Israel jasmani di hadapan Tuhan. sekali lagi
itu mimpi disiang bolong
Yang menjadi pertanyaan, apa
generasi papua sekarang semuannya memiliki semangat bergereja yang, ingin
menggantikan posisi israel? Apakah kita bangga jadi pemuda rohani (Papua) yang
ingin membantah dan merubah ketetapan Elohim atas Israel? dan apakah kita bangga jadi generasi salah
asuh yang tidak didik berdsarkan Alitabiah?.
Padahal Injil jelas menulis Tuhanlah Pencipta dan Pendiri Israel. Yesaya 43:15.
Tuhan Telah Melukiskan Israel di Telapak Tangan-Nya.
Yesaya 49:16. Tuhan
Sendiri Yang Akan Menyelamatkan Israel.
Yesaya 46:3 & 4. Tuhan
Sendiri Akan Menjadi Bapa Bagi Israel. Yeremia 31:9 , Yesaya 63:16 dan
Tuhan Sendiri Memperjuangkan Perkara Israel. Yeremia
50:34
Anehnya firman jelas lalu ada orang papua mengagumi
bangsa-bangsa bukan Yahudi, sebagai pahlawan rohani dinegeri ini bahkan mereka
(orang papua tersebut) Rela membela doktrin, dogma dibandingkan berpegang teguh
pada injil yang merupakan kekuatan sejati sekaligus dasar tertinggi dari doktrin,
dogma dan telogi semata.
Ingat Israel Jasmani Hari Ini dilupakan
oleh gereja, namun Elohim tidak perna melupakan mereka, bahkan kata firma
selagi hukum alam belum berubah Israel tetap ada dari selama-lamanya sampai
selama-lamanya, paling tidak kita bangsa lain adalah orang-orang berhutang yang harus mendukung israel denn serius karen kita telah mendapat harta rohani orang
israel, yakni firman, ibadah, nubuatan, dan janji.
Apakah atas kesalahan mereka Elohim menolak
mereka, sekali-kali tidak. Elohim tidak perna menyesal mengikat perjanjian
dengan mereka. itu berarti Elohim tidak akan menolak mereka. yang menolak
mereka adalah dogma, doktrin dan telogia gereja kita itu sendiri. dan menolak
israel berarti kita menolak bangsa milik Yesus secara jasmani yang menurunkan
mesias ke bumi, menolak dan melupakan israel berarti Iblis jauh lebih baik dari
diri kita karena, iblis saja mengenal jati diri Yesus dengan benar “Yesus Anak
Elohim yang maha Tinggi, jangan engkau menghukum kami, tapi usirlah kami masuk
ke dalam babai-babi itu” kalo iblis saja kenal trus kita ini siapa, kasian kita
jauh lebih buruk dari iblis? menolak israel jasmani samadengan menolak
kenabian, pengajaran dan rencana Elohim yang besar atas israel. karena Yesus diutus
jadi nabi atas israel. Kita menolak israel berarti kita menolak suku milik
Elohim, menolak Yahudi berarti kita menolak suku milik Yesus yang lahir dari
suku Yehuda.
Bangsa kudus yang kepada mereka Elohim ikat
perjanjian, dan kita bangsa nonyahudi Tuhan beri kita pertumbuhan dalam hal
kebenaran sehingga kita disebut orang-orang benar. kalau bangsa lain telah dan
sedang berjalan dalam kekeliruan rohani yang besar, mohon bangsa papua jangan
terlibat agar tidak ada pembantaian kebangsaan di bukit sion suatu ketika, agar papua sona nyaman. Ayo....tunggu
apa lagi kibarkan panji raja di atas papua dan berithu dunia Yesus raja atas
Israel. KARENA GEREJA BUKAN PENGGANTI POSISI ISRAEL DI HADAPAN ELOHIM. [Love Yahudi Mawat]