Maybrat, 26-27 September 2013
Ev Marthen Su, S.Th mengatakan
bicara tentang Israel bicara tentang hati Tuhan, bicara papua (maybrat)
bicara pikiran Tuhan, orang israel harus kembali kepada maklumat sinai
yang disampaikan oleh Tuhan kepada Mussa, dan orang maybrat harus
kembali ke maklumat Theo fani yang disampaikan oleh rasul maybrat Ruben
Rumbiak.
orang israel memiliki tabut perjanjian, orang maybrat
memiliki wiyon atau tabernakel. hanya saja menurut pembicara lulusan
wiyon hari ini ingat diri gunakan mahakarya elohim ini untuk hal-hal
yang negatif, seandainya orang maybrat kembalikan tabernakel (wiyon)
kepada Tuhan dengan mengerti rencana Tuhan yang paling dalam tidak ada
kegaduhan saat ini.
ia sampaikan hanya orang tidak mengerti
kebenaran yang hancurkan maybrat sampai dengan hari ini, menurutnya
mabrat bukan suku gampangan, namun suku yang telah Tuhan tetapkan
sebagai berkat bagi banyak orang. siapapun yang mendiami tanah ini
(papua) harus mengakui itu, semua suku di papua hari ini rasakan
pemekaran, semua pehabat dari semua suku di papua nikamati dana otsus
tidak tahu diri kalau manah sorga itu ada yang hadirkan ditengah
perbudakan di babelonia/mesir (indonesia saat ini) dan itu berasal dari
putra terbaik maybrat JP Solossa. sama halnya dengan mussa memberi makan
umat israel di padang gurun dengan manah dari sorga.
ia
menyarankan agar mesbah papua (maybrat) harus dijaga dengan baik, salah
satunya mengawal semua firman Tuhan sampai bangsa israel kembali.
ia sampaikan bahwa pada jaman raja-raja sampai dengan hari ini firman
tetap firman, itu akan berlaku dan sebagai tanda diakhir zaman firman
harus menjawab dirinya sendiri.
nubuat Yesus waktu di danau
galilea memberi manak 5000 orang laki-laki dengan 5 roti dan 2 ekor ikan
dan sisanya 12 bakul adalah tanda kemuka, injil masuk di papua di pulau
mansinam tanggal 5 bulan 2 sisa 12 bakul bagi papua adalah kembalikan
firman kepada Israel karena papua adalah ujung dari dunia atau akhir
dari pemberitaan firman tuhan kembalikan ke israel, berarti kembali ke
12 suku yang ada di sana.
maybrat papua salah satu tempat di
bumi yang Tuhan pilih untuk penggenapan nubuatan Yesus Kristus berjalan
di atas air, di danau galilea dan penggenapan itu Tuhan simpan untuk
papua rasul maybrat Ruben Rumbiak jalan di atas air di danau aya maru
baca dan simak hal ini baik-baik:
Yesus orang Yahudi dari suku Yehuda dan Ruben Rumbiak orang Biak Papua,
berjalan di atas air, Yesus sampaikan kepada Petrus “Di atas batu
karang ini, kudirikan jemaat ku” dan di atas batu karang ini ku letakan
peradaban orang papua kata rasul papua I.S Kejne di Aitumeri Wasior dan
tidak salah rasul maybrat asal kota batu karang panas jalan di atas
air. ini sebuah nubuatan yang sedang dan terus berjalan dalam
penggenapan firman itu sendiri.
nyanyian senandung jiwa dari
negeri ra bobot (maybrat) harus diperdengarkan kembali yakni
pujian-pujian tentang sion dan Yerusalem Israel yang sebelumnya
dinyanyikan oleh alam dan leluhur maybrat seperti Majaf, Foi, Karok,
Kontaif, dan Har adalah kumpulan burung surga dan burung peradaban yang
selalu tiap-tiap hari dengan kombinasi waktu memberikan kicauan untuk
memuji pecipta alam semesta Allah Israel disaat rakyat dan manusia
maybrat lupa akan Tuhannya. padahal Wiyon, Siwa dan oron tritunggal
Allah maybrat adalah Allah semua suku bangsa yakni Allah Israel hanya
saja masyarakat salah menggunakan hal itu untuk hal-hal sementara
(berkat kehidupan) dan mengabaikan tujuan kekal.
ra bobot ra kinyah adalah satu hal yang tidak perlu ada dinegeri yang menangkap denyut hati Tuhan yang paling dalam ini.
akan ada suatu masa dimana danau di maybrat akan kering, hutan dan
alam maybrat akan berhenti memberikan penghidupan kepada rakyat, jika
manusiannya masih mementingkan diri sendiri, sombong dan angkuh terhadap
sesama. maybrat bukan hanya Ayamaru, aitinyo dan aifat karena masih ada
suku mare. yang lasim disebut meyah dibagi berdasarkan tata gramar
bahasa, may brat, may te, may maka dan meyah
Tugas terbesar maybrat saat ini mengawal firman Tuhan, bukan mengawal kepentingan pejabat dan lain-lain