Oleh: Robertus Nauw
Departemen Pemuda Remaja Gereja Kalvari Penta Kosta Missi di Indonesia
(GKPMI), Jemaat Betesda Kota Sorong adalah organisasi pemuda yang berbasis
agama (Kristen Protestan), yang memiliki tujuan terbinanya insan pemuda yang
tinggi iman, ilmu dan pengabdian, yang bernafaskan ketritunggalan Allah (Allah
Bapa, Alah Anak dan Allah Roh Kudus). dalam menjalankan visi tri panggilan
gereja yaitu Bersaksi, Bersekutu dan Melayani, namun tetap bersinergi dengan
Visi dan Misi serta semangat GKPMI yaitu Berkalvari, Berpentakosta dan
Bermissi. lebih khusus berkaitan dengan visis misi pemuda secara umum dan
mendukun visi misi jemaat betesda secara khusus, selama pemuda masih ada di
alam ini.untuk menjalankan perintah Yesus Kristus.
Pergerakan pemuda gereja pada tatanan realita saat
ini, memiliki masalah yang kompleks dan unik, hal ini bukan saja terjadi pemuda
GKPMI tetapi semua pemuda dari berbagai dedominasi gereja. Banyak permasalahan
pemuda yang terus masih berkepanjangan, urgensi permasalahan tersebut jika
terus di pelihara, maka akan berdampak negatif terhadap eksistensi dan
totalitas kehidupan pemuda dalam oragnisasi.
Permasalahan-permasalah
semisal kaderisasi dan regenerasi pada tingkat pemuda, kebanggaan pada
kuantitas pemuda namun buruk pada kualitas, dan potensi pemuda, serta
paradikama pemimpin yang salah soal cara melahirkan pemimpin. yaitu pemimpin
yang dilahirkan dan pemimpin yang dibentuk di bina dan dididik, sampai pada buruknya
system menjalankan roda organisasi. Dan realita saat ini masalah pemuda yang kami
amati adalah:
1. Rendahnya
aspek pendidikan kader dan pengapdian pemuda gereja yang belum terencana dan
dilaksanakan belum secara terstruktur
2. Manajemen
yang digunakan organisasi sebesar gkpmi kususnya pemuda jemaat betesda yang
belum dijalankan secara terpadu
3. Krisis
kader, krisis pemimpin dan krisis kepercayaan di tinggkat pengurus dan anggota
4. Minimnya
kegiatan strategis soal kegiatan penguatan kapasiatas pengurus dan anggota
Sehingga
dalam menjalankan roda organisasi kita tidak berorientasi pada kuantitas
anggota tetapi lebih pada kualitas anggota sehingga membuat satu kerangka dasar
organisasi soal visi, misi, tujuan dan asas pengelolaan organisasi perlu ditata
dengan ketentuan arah kebijakan, strategi dan agenda-agenda kepemudaan yang
memperhatikan suatu totalitas pemuda yang proporsional (tinggi iman, tinggi
ilmu dan tinggi pengapdian).
Akan menjadi satu bola salju yang akan menjadi batu
sandungan, dalam iktiar mewujudkan visi dan missi dari pada organisasi pemuda
Jemaat Betesda itu sendiri dan GKPMI secara keseluruhan.
Untuk keluar
dari masalah ini
Kita perlu adanya keterbukaan, bukankah keterbukaan
adalah awal dari pemulihan? dan pemimpin jangan malu untuk mengakui ada banyak
kekurangan, dan jangan berhenti untuk berbenah ke arah yang lebih baik. Krisis
kader, krisis kepercayaan dan segala macam krisis saat ini adalah bukti nya
bahwa dinamika ini tidak perlu ada.
Memaparkan semua permasalah tentu akan sangat menyita
banyak waktu, namun mencoba membahas menyikapi setiap permasalahan serta
mencarikan solusi tentu lebih bermakna bagi pemuda GKPMI itu sendiri. bukan
hanya mengkritik tanpa memberikan solusi,
Sebenarnya
ada 3 hal yang harus dilihat dan disadari dalam melihat permasalahan terjadi
dalam diri pemuda GKPMI saat ini : dimana sebagai orang percaya sepatutnya kita
melihat semua dinamika ini sebagai suatu hal yang positif yakni,
1. Permasalahan
yang menimpa kita, murni atas kehendak dan kuasa dari sang pencipta, yang
bertujuan menunjukan dan menguji kita sekalian sebagai para hamba atas jalan
kebenaran.
2. Mungkin
karena niat jahat kita sendiri karena ketidaksadaran, kebodohan, kelalaian,
keangkuhan dan banyak hal lain yang selalu membuat kita menjadi besar di
hadapan orang lain dan besar dihadapan Yesus sendiri. yang kemudian
terbentuklah kekuatan absolut di sebuah kota bernama jiwa, dan kota jiwa yang
berpenduduk diri kita sendiri. Bicara mengenai individualisme pemimpin dan danggota
yang kuat) yang
3. Bertumpuk-tumpuknya
permasalahan yang telah dan sedang terjadi ini, disebabkan karena buruknya
sistim dan penggerak dari sistim itu sendiri, karena dengan benih sistim yang
jelek itu dapat melahirkan benih yang jelek pula.
Untuk
melihat semua permasalahan secara bijak. Dan yang terpenting perlu banyak ruang
diskusi untuk sama sama mengkaji dan merancang. Hanya Lewat diskusi pula kita
saling instropeksi diri dan mengakui secara jujur permasalahan yang ada adalah
kelalaian kita semua. Merekonstruksi sistim dan penggerak organisasi yang ada
menjadi sebuah wadah yang nyaman bagi semua pemuda untuk menyalurkan ekspresi
mereka secara bebas dan terencana.
Ketika keterbuaan itu telah dilakukan maka jiwa kita
semakin bebas dan selalu haus mencari akan Hadirat Tuhan, dan menghasilkan
pemuda yang luarbiasa bukan pemuda yang biasa-biasa. Setiap pemuda sadar dengan
cara pandang yang rasional akan ketritunggalan Allahnya, dan menjadikan Yesus
adalah satu-satunya harapan pemuda. Dan meninggalkan segala sesuatu mengikut
Dia, baik itu yang selama ini ikut dengan motifasi terpaksa, suka rela, ikut
secara sengaja. Dengan rekcnstruksi manajemen organisasi yang terencana seperti
ini penulis percaya satu hari akan datang saatnya kita sebagai pemuda sadar
bahwa kita hanya memiki Yesus, maka itu tanggung jawab kita semua untuk
menciptakan wadah yang mampu membuat pemuda dan pemudi nyaman berada
didalamnya. Sebagai wadah pendidikan, wadah perjuangan dan wadah pengkaderan
agar pemuda GKMPI tidak hanya siap secara ilmu dan pengetahuan tetapi juga
mampu siap secara iman dan pengapdian. Untuk melayani Yesus Kristus dan Sesama
dengan semangat dan jiwa militansi pemuda yang Berkalvari Berpentakosta dan
Bermissi. Agar ketika pana panggilan Sang Agung “IKUTLAH AKU” itu diarahkan
kepada pemuda GKPMI, pemuda tetap siap dan tidak meresponnya seperti orang muda
yang kaya, yang ketika diperhadapkan kepada harga yang harus dibayar dalam
mengikut Yesus. Kita tidak kembali dengan sedih kepada kehidupan yang kita
tidak dapat tinggalkan. Salam cinta dan
damai, kiranya Allah Israel memberkati kita sekalaian dari Sion.
Catatan Foto: Materi ini disampaikan pada
LDK GKPMI Jemaat Betesda, Jumat, 26 Oktober 2012 yang di buka oleh Kepala Luhar Klademak, Steven Asmuruf, S.Sos dan pembicara Drs. DM. Sharanamual Kepala kantor Kemenag Kabsor