Jumat, 02 Agustus 2013

PEMUDA GKPMI DAN REALITA


Oleh: Robertus Nauw

        Departemen Pemuda Remaja  Gereja Kalvari Penta Kosta Missi di Indonesia (GKPMI), Jemaat Betesda Kota Sorong adalah organisasi pemuda yang berbasis agama (Kristen Protestan), yang memiliki tujuan terbinanya insan pemuda yang tinggi iman, ilmu dan pengabdian, yang bernafaskan ketritunggalan Allah (Allah Bapa, Alah Anak dan Allah Roh Kudus). dalam menjalankan visi tri panggilan gereja yaitu Bersaksi, Bersekutu dan Melayani, namun tetap bersinergi dengan Visi dan Misi serta semangat GKPMI yaitu Berkalvari, Berpentakosta dan Bermissi. lebih khusus berkaitan dengan visis misi pemuda secara umum dan mendukun visi misi jemaat betesda secara khusus, selama pemuda masih ada di alam ini.untuk menjalankan perintah Yesus Kristus.
Pergerakan pemuda gereja pada tatanan realita saat ini, memiliki masalah yang kompleks dan unik, hal ini bukan saja terjadi pemuda GKPMI tetapi semua pemuda dari berbagai dedominasi gereja. Banyak permasalahan pemuda yang terus masih berkepanjangan, urgensi permasalahan tersebut jika terus di pelihara, maka akan berdampak negatif terhadap eksistensi dan totalitas kehidupan pemuda dalam oragnisasi.
Permasalahan-permasalah semisal kaderisasi dan regenerasi pada tingkat pemuda, kebanggaan pada kuantitas pemuda namun buruk pada kualitas, dan potensi pemuda, serta paradikama pemimpin yang salah soal cara melahirkan pemimpin. yaitu pemimpin yang dilahirkan dan pemimpin yang dibentuk di bina dan dididik, sampai pada buruknya system menjalankan roda organisasi. Dan realita saat ini masalah pemuda yang kami amati adalah:
1.      Rendahnya aspek pendidikan kader dan pengapdian pemuda gereja yang belum terencana dan dilaksanakan belum secara terstruktur
2.      Manajemen yang digunakan organisasi sebesar gkpmi kususnya pemuda jemaat betesda yang belum dijalankan secara terpadu
3.      Krisis kader, krisis pemimpin dan krisis kepercayaan di tinggkat pengurus dan anggota
4.      Minimnya kegiatan strategis soal kegiatan penguatan kapasiatas pengurus dan anggota      
Sehingga dalam menjalankan roda organisasi kita tidak berorientasi pada kuantitas anggota tetapi lebih pada kualitas anggota sehingga membuat satu kerangka dasar organisasi soal visi, misi, tujuan dan asas pengelolaan organisasi perlu ditata dengan ketentuan arah kebijakan, strategi dan agenda-agenda kepemudaan yang memperhatikan suatu totalitas pemuda yang proporsional (tinggi iman, tinggi ilmu dan tinggi pengapdian).
Akan menjadi satu bola salju yang akan menjadi batu sandungan, dalam iktiar mewujudkan visi dan missi dari pada organisasi pemuda Jemaat Betesda itu sendiri dan GKPMI secara keseluruhan.
Untuk keluar dari masalah ini
Kita perlu adanya keterbukaan, bukankah keterbukaan adalah awal dari pemulihan? dan pemimpin jangan malu untuk mengakui ada banyak kekurangan, dan jangan berhenti untuk berbenah ke arah yang lebih baik. Krisis kader, krisis kepercayaan dan segala macam krisis saat ini adalah bukti nya bahwa dinamika ini tidak perlu ada. 
Memaparkan semua permasalah tentu akan sangat menyita banyak waktu, namun mencoba membahas menyikapi setiap permasalahan serta mencarikan solusi tentu lebih bermakna bagi pemuda GKPMI itu sendiri. bukan hanya mengkritik tanpa memberikan solusi,
Sebenarnya ada 3 hal yang harus dilihat dan disadari dalam melihat permasalahan terjadi dalam diri pemuda GKPMI saat ini : dimana sebagai orang percaya sepatutnya kita melihat semua dinamika ini sebagai suatu hal yang positif yakni,
1.      Permasalahan yang menimpa kita, murni atas kehendak dan kuasa dari sang pencipta, yang bertujuan menunjukan dan menguji kita sekalian sebagai para hamba atas jalan kebenaran.
2.      Mungkin karena niat jahat kita sendiri karena ketidaksadaran, kebodohan, kelalaian, keangkuhan dan banyak hal lain yang selalu membuat kita menjadi besar di hadapan orang lain dan besar dihadapan Yesus sendiri. yang kemudian terbentuklah kekuatan absolut di sebuah kota bernama jiwa, dan kota jiwa yang berpenduduk diri kita sendiri. Bicara mengenai individualisme pemimpin dan danggota yang kuat) yang
3.      Bertumpuk-tumpuknya permasalahan yang telah dan sedang terjadi ini, disebabkan karena buruknya sistim dan penggerak dari sistim itu sendiri, karena dengan benih sistim yang jelek itu dapat melahirkan benih yang jelek pula.
Untuk melihat semua permasalahan secara bijak. Dan yang terpenting perlu banyak ruang diskusi untuk sama sama mengkaji dan merancang. Hanya Lewat diskusi pula kita saling instropeksi diri dan mengakui secara jujur permasalahan yang ada adalah kelalaian kita semua. Merekonstruksi sistim dan penggerak organisasi yang ada menjadi sebuah wadah yang nyaman bagi semua pemuda untuk menyalurkan ekspresi mereka secara bebas dan terencana.
Ketika keterbuaan itu telah dilakukan maka jiwa kita semakin bebas dan selalu haus mencari akan Hadirat Tuhan, dan menghasilkan pemuda yang luarbiasa bukan pemuda yang biasa-biasa. Setiap pemuda sadar dengan cara pandang yang rasional akan ketritunggalan Allahnya, dan menjadikan Yesus adalah satu-satunya harapan pemuda. Dan meninggalkan segala sesuatu mengikut Dia, baik itu yang selama ini ikut dengan motifasi terpaksa, suka rela, ikut secara sengaja. Dengan rekcnstruksi manajemen organisasi yang terencana seperti ini penulis percaya satu hari akan datang saatnya kita sebagai pemuda sadar bahwa kita hanya memiki Yesus, maka itu tanggung jawab kita semua untuk menciptakan wadah yang mampu membuat pemuda dan pemudi nyaman berada didalamnya. Sebagai wadah pendidikan, wadah perjuangan dan wadah pengkaderan agar pemuda GKMPI tidak hanya siap secara ilmu dan pengetahuan tetapi juga mampu siap secara iman dan pengapdian. Untuk melayani Yesus Kristus dan Sesama dengan semangat dan jiwa militansi pemuda yang Berkalvari Berpentakosta dan Bermissi. Agar ketika pana panggilan Sang Agung “IKUTLAH AKU” itu diarahkan kepada pemuda GKPMI, pemuda tetap siap dan tidak meresponnya seperti orang muda yang kaya, yang ketika diperhadapkan kepada harga yang harus dibayar dalam mengikut Yesus. Kita tidak kembali dengan sedih kepada kehidupan yang kita tidak dapat tinggalkan.  Salam cinta dan damai, kiranya Allah Israel memberkati kita sekalaian dari Sion.

Catatan Foto: Materi ini disampaikan pada LDK GKPMI Jemaat Betesda, Jumat, 26 Oktober 2012 yang di buka oleh Kepala Luhar Klademak, Steven Asmuruf, S.Sos dan pembicara Drs. DM. Sharanamual Kepala kantor Kemenag Kabsor