Senin, 09 Desember 2013

Apakah Zionisme itu?


 Oleh: Robertus Nauw

1. Apakah arti dari istilah Zion?

Zion/Sion -- sebenarnya nama sebuah bukit di Yerusalem -- sebuah nama yang selalu dirujuk sebagai tanah air orang Yahudi, Negeri Israel. Zion adalah istilah yang digunakan dalam Alkitab yang merujuk pada tanah Israel dan juga sekaligus sebagai merujuk pada kenegaraannya dan kespiritualannya, Yerusalem.     

2. Apakah hubungan antara bangsa Yahudi dengan Zion?
Bait ini merupakan pusat pemujaan Yahudi sebelah atas bukit Zion.
Zion adalah tempat kelahiran bangsa Yahudi. Bangsa ini telah memiliki kedaulatan atau paling tidak telah menunjukkan berkebudayaan untuk selama kurun waktu 1500 tahun, membuat dan mengembangkan apa yang dikenal sebagai peradaban Yahudi.
  • Zion telah didiami bangsa Yahudi dalam kurun waktu ribuan tahun. Saat ini merupakan satu-satunya negeri di dunia yang didiami oleh bangsa yang sama, agama yang sama, bahasa dan budaya yang sama dengan saat 3000 tahun lalu.
  • Untuk berabad-abad lamanya mayoritas orang Yahudi hidup tersebar di berbagai negara di seluruh dunia. Namun ikatan batin dan ikatan kebangsaan -- yang tercermin dalam peribadatan dan kesusasteraan -- secara terus menerus menghubungkan komunitas-komunitas Yahudi dengan tanah leluhurnya.
  • Setelah berabad-abad terpuruk dan terabaikan di bawah pendudukan asing, Zion kembali bersinar sekali lagi, dengan adanya kenaikan yang besar pada jumlah penduduk Yahudi dalam waktu 100 tahun terahir, dan berhasil meraih kembali kemerdekaannya di tahun 1948.  

3. Apakah arti dari istilah Zionisme itu?
  • Zionisme adalan Gerakan Kemerdekaan Nasional bangsa Yahudi.
  • Zionisme merupakan cerminan masa kini akan impian bangsa Yahudi 1900 tahun lalu untuk membangun kembali Israel, setelah Roma mengahiri kemerdekaan bangsa Yahudi di Negeri Israel.
  • Zionisme merupakan keyakinan bahwa orang Yahudi memiliki hak untuk bebas dan merdeka di tanah airnya.
  • Zionisme merupakan usaha terus menerus, melalui jalur politik, untuk mengembangkan dan melestarikan keberadaan bangsa Yahudi di Negeri Israel.
  • Zionisme mengakui bahwa keyahudian seseorang ditentukan oleh berbagai nilai umum yang menghubungkannya dengan agama, kebudayaan, bahasa, sejarah, idealisme dasar dan aspirasi.

4. Apakah semua orang Yahudi adalah Zionis?
  • Yahudi adalah Zionis dalam arti bahwa pemulihan kembali orang Yahudi di tanah asalnya adalah bagian dari prinsip dasar kepercayaan Yahudi.
  • Sebagian besar orang Yahudi mendukung Negara Israel - realisasi dasar dari Zionisme.
  • Sebagian kecil tidak menerima Zionisme sebagai gerakan/wahana politis.

5. Bagaimana Zionisme menjadi gerakan politik yang terorganisir?
  • Zionisme berkembang menjadi gerakan politik yang terorganisir, dalam kurun waktu yang ditandai dengan tumbuhnya pengakuan akan gerakan politik di Eropa, ketika orang Yahudi juga merasa waktunya sudah tiba untuk menegaskan kembali identitas nasional bangsa Yahudi.
  • Zionisme, sebagai pergerakan, juga dipengaruhi oleh berkembangnya pendapat anti Semit di Eropa pada paruh ahir abad ke 19.
  • Zionisme secara resmi menjadi gerakan politik nasional di tahun 1897, dengan seruan untuk meraih kembali tanah air bagi bangsa Yahudi. 

6. Apakah orang Yahudi diaspora (yang tersebar) mendukung zionisme?
  • Orang Yahudi diaspora, secara umum mendukung Zionisme melalui partisipasi aktif dalam berbagai aspek pergerakan itu sendiri atau melalui dukungan publik atau keuangan bagi Israel. 
  • Sebagian orang Yahudi Diaspora menyatakan keyakinannya akan Zionisme dengan melakukan imigrasi ke Negeri Israel untuk berpartisipasi dalam tugas membangun negara.
  • Orang Yahudi Diaspora, terkait langsung atau tidak dengan kegiatan Zionis, telah diperkaya secara budaya, sosial dan spritual untuk kembalinya Israel di tanah leluhurnya.

7. Apakah Zionisme telah selesai tugasnya setelah negara Israel berdiri kembali?
  • Terbentuknya kembali negara Israel merupakan realisasi elemen utama ideologi Zionis :  mengembalikan kedaulatan Yahudi di negeri Israel.
  • Namun cita-cita Zionis juga mencakup beberapa segi yang masih dalam proses realisasi. Cita-cita Zionis juga mencakup:
  • Sebuah Israel yang hidup berdampingan secara damai;
  • Sebuah Israel yang memiliki kedaulatan penuh dan perekonomian yang berdikari;
  • Kehidupan sosial dan ekonomi yang baik untuk semua warganegara dan komunitas yang tinggal di Israel.

8. Apakah anti-Zionisme dan anti-Semit hal yang sama?
  • Ada titik temu yang berbahaya antara anti-Zionisme dan anti-Semit, meskipun konsep ke duanya tidaklah identik.
  • Anti-Zionisme sekarang mengarah pada penentangan realisasi politis dari Zionisme- yaitu Negara Israel.
  • Anti-Zionisme juga telah menjadi ungkapan baru atas istilah lama anti-Semit. Hal ini telah memberikan anti-Semit sebuah selubung yang menyembunyikan kebencian terhadap orang Yahudi.
  • Anti-Zionisme, dalam arti mencari upaya-upaya untuk menolak hak berdaulat bangsa Yahudi adalah salah satu bentuk anti-Semit.

9. Bagaimana dengan tuduhan bahwa Zionisme merupakan salah satu bentuk rasisme?
  • Kelompok Anti-Zionisme, dalam tahun 1975, telah berhasil meloloskan resolusi PBB yang menyatakan bahwa ‘Zionisme adalah salah satu bentuk rasisme’.
  • Meskipun ditentang oleh negara-negara Barat, resolusi tersebut disetujui secara mayoritas oleh anggota PBB kelompok negara Arab/Dunia ketiga/bloc Komunis,  yang pada beberapa tahun terahir selalu meloloskan berbagai resolusi anti Negara Barat, anti demokrasi atau anti Israel, tanpa alasan yang mendasar.
  • Sebenarnya pada kenyataannya, jauh dari tuduhan rasis, negara Israel adalah masyarakat plurastik dan terbuka, terdiri atas beragam etnis dan kelompok keagamaan, dan semuanya bebas untuk menjalankan kepercayaan dan tradisi, mengembangkan kebudayaan dan berpartisipasi dalam proses demokrasi negara.

10. Apa yang menjadi akar masalah penentangan Arab terhadap Zionisme ?

Penentangan Arab akan Zionisme didasarkan oleh hal-hal yang melibatkan:
  • Hak bernegara: Hampir semua negara Arab menuntut Kedaulatan Arab atas semua wilayah Timur Tengah, dan mengenyampingkan Hak kaum Yahudi.
  • Agama: Sejak dulu, Islam tidak mengakui adanya hak kedaulatan penduduk non Muslim dalam bentuk apapun dalam „Dunia Islam“. Yahudi, seperti kelompok Kristen, telah dikesampingkan menjadi kelompok dhimmis. – orang yang diproteksi dalam dominasi Muslim. Jadi Islam, menolak ide akan adanya Negara Yahudi berdaulat di dalam konteks dunia Arab-Islam.
  • Sosial-ekonomi: Banyak pemimpin Arab merasa bahwa posisi mereka terancam apabila ada interaksi bebas antara negara tradisional dan konservatif dengan Israel - negara yang berdemokrasi terbuka dan berkembang pesat. 

11. Dapatkah aspirasi kaum Zionis dan Arab hidup berdampingan?
  • Hidup berdampingan – melalui saling mengakui, negosiasi langsung dan keinginan tulus bagi terciptanya perdamaian-  merupakan kunci rekonsiliasi kaum Zionis dengan aspirasi bangsa Arab. Perjanjian Perdamaian Israel dan Mesir, ditandatangani pada  tahun 1975, memberikan contoh nyata mengenai hidup berdampingan.
  • Gerakan Zionis – baik sebelum maupun sesudah pendirian kembali Negara Israel – selalu diusahakan dan sejalan dengan perdamaian dan hubungan yang saling menguntungkan antara semua orang dan antar negara tetangga.
  • Hanya dengan keinginan yang kuat, dan di atas segalanya, untuk mencapai tujuan ini diperlukan itikad baik serta toleransi yang akan membawa perdamaian nyata bagi semua orang di Timur Tengan                                                                                     Sumber:  Buku karangan STIG AKE GERVALL