Oleh : Robertus Nauw
Berdasarkan hak apa,
kita yang berasal dari bangsa lain, menggunakan sejarah keselamatn Israel, untuk
ingat diri kita sendiri. Bukankah Yesus sendiri di utus sebagai nabi atas Israel
Pertama-tama dan baru sesudah itu untuk bangsa lain, sehingga atas dasar apa
kita menerapkan pada keadaan diri kita sendiri, artinya cukup kita selamat dan
bangsa Israel cari jalan,
Yang harus kita
ingat, dalam Roma jelas mencatat bahwa “Mengenai injil bangsa Israel adalah
seteru Allah (tengkar tengkuk) oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka
adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Itu artinya Allah tidak perna
menyesal atas pilihan ini.
Kalau sampai hari ini
kita orang Kristen lupa bangsa Israel, menggambarkan dengan
jelas bahwa doktrin
gereja yang keliru, karena gereja dalam pengertian dan fungsinya tidak boleh
kemudian menggajar umat dan mencoba menggantikan posisi Israel di hadapan
Allah, Karena sejarahnya gereja baru ada ketika Roh Kudus turun pertama kali untuk
orang Israel di Yerusalem, dan mereka di utus menjadi saksi bagi seluruh bangsa
dan membatis mereka menjadi muritn Kristus dengan visi tri panggilan gereja.
Sebab,
saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggab dirimu pandai, aku mau agar kamu
mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumpalh
yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. (25)
Dengan jalan demikian
seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: “Dari Sion akan datang penebus,
Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. (26)
Dan inilah perjanjian
Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka.” (27), [Roma 12 : 25 - 27]
Jadi percaya Yesus
namun tidak mendoakan keselamatan sisa Israel,
sama dengan Lupa diri, tidak tau diri, dan ingat diri sendiri, bagaiman
mungkin kita mau menggantikan gelar abadi Yesus Kristus Raja atas bangsa Yahudi
menjadi raja atas kepentingan kita sendiri. SALAM