Pembungkaman
kolomnis yang dilakukan oleh pemimpin di Kota Sorong, terhadap salah seorang
penulis artikel pada harian radar sorong edisi 25 April 2015 atas nama Penulis
Dr. Natalsen Basna, S.Hut yang berbuntut pada penyelesaian secara adat yang
dilakukan oleh kepala kampung Minggu, 3 Mei 2015 di Kota Sorong. Sesuai undangan
yang tertera. menimbulkan dinamanika yang tidak mendidik di masyarakat, bahkan
wacana ini ke depan diprediksi menjadi bola liar.
“Sudah
lebih dari perang kata-kata dan akan menjurus ke pembunuhan karakter masing
elit yang berkepentingan, maupun kelompok presur yang selama ini mengkritisi dan
memberikan masukan pada pemerintah dalam mengambil kebijakan yang lebih
mengutamakan kepentingan akar rumput.”
Hal
itu disampaikan oleh Kordinator Aktifis Lembaga Intelektual Papua Cabang Kota Sorong
Robertus Nauw, S.Kom menyayangkan sikap yang dilakukan oleh para oknum pejabat
terhormat tersebut.
Dirinya merasa, intimidasi tersebut sebagai sebuah
pembatasan atas kebebasan berdemokrasi atas realita yang selama ini disembunyikan
oleh pemerintah daerah kota sorong.
“Padahal tujuan utama dari menulis artikel sebenarnya
meberi saran dan kritik atas kebijakan yang dinilai mengabaikan rakyat kecil,
karena masyarakat bukan kerbau yang lantas di tarik kesana kemari, masyarakat
juga butuh kepastian hidup, hak untuk mencari nafkah mendapat pekerjaan dan
lain sebagainya. walau itu sepahit apapun sebagai pemimpin harus siap untuk merefleksikan
hal itu. Karena melalui menulis mereka mengangkat suatu persoalan yang kontrofersial dan memberi
pendapat pribadi dalam menyelesaikan kasus-kasus tersebut.”
kalau
memang yang ditanggapi dengan pembungkaman, maka sudah saatnya pemerintah yang
anti kritik harus diantisipasi karena
"kalau usul masyarakat di tolak dan kritik di
bungkam tanpa alasan kebenaran pasti terancam, padahal menulis itu bagian dari
dialetika pengembangan berpikir secara rasional dan senjata ktirik sosial yang
ampuh, apalagi artikel adalah karya jurnalistik yang bisa dipertanggungjawabkan
secara ilmiah oleh penulis dan difasilitasi oleh media penyedia kolom artikel
itu sendiri.” Ujarnya