Kamis, 17 Oktober 2013

Jurang Penderitaan




Segera terbit  buku berjudul jurang penderitaan, karya penulis Har El (nama pena dari  penulis Robertus nauw) semoga saja buku ini, mampu mendapat tempat di hati disetiap kita, gambaran umun buku ini seputar Proses politik di Papua Barat seakan terus memarjinalkan masyarakat kecil. Pertanyaanya berkisar pada, Apa sebenarnya peran mahasiswa dalam kelompok penekan (presour group)? Ada rasa syukur karena pada kesempatan ini pertanyaan tersebut dapat terjawab lewat  terbitnya buku ini.
Sebuah tulisan yang coba ikut memberikan presur dan solusi lewat opini yang dibangun bangun melalui media lokal yang ada di Papua dan Papua Barat, terlebih juga sebagai gerakan moral yang disuarakan melalui sebuah konsep yang percaya bahwa trasfofmasi tidak mungkin terwujud tanpa adanya transformasi pribadi. Mengapa? Kita tahu bersama bahwa masyarakat merupakan kesatuan individu-individu, oleh karena itu untuk melakukan sebuah perubahan sosial, maka tidak dapat tidak, haruslah didahului dengan perubahan pribadi-pribadi. Dan bagaimana proses perubahan pribadi-pribadi? Langka pertama haruslah dilakukan perubahan terhadapa paraigma (pola pikir).
Buku ini adalah kumpulan tulisan tentang segala rangkaian peristiwa yang menunjukan bahwa zaman boleh beralih, namun akar dari semua itu (pengapdian yang sungguh pada rakyat) tidak boleh tercabut, karena ini akan menjadi penuntun jalan kita untuk pulang dan mengeja kembali nasionalisme papua kita yang hilang diantara carut marut dan gegap gempita zaman Otonomi Khusus ini.
Pemerintah  perna mencoba membantu dengan caranya sendiri walau sering kali dirasakan tidak ada hasilnya, alasannya karena mereka tak selalu betul-betul memahami kebutuhan warganya, seperti aku yang berasal dari masyarakat marjinal, juga tak selamanya layak di dengar karena kemungkinan untuk salah juga besar. Apa pun itu, yang jelas setiap tulisan ini berusaha menggali atau potret tentang sisi terdalam masyarakat, tulisan ini bukan bermaksut mencari siapa yang benar atau salah tetapi lebih tentang kumpulan pengalaman masyarakat yang tergadaikan .
Lewat tulisan ini juga aku ingin sekali pembaca mampu mersakan kehidupan sehari-hari masyarakat kecil. Aku ingin kita mampu melihat bahwa mereka tak seperti yang dibayangkan banyak orang sekalipun mereka terjebak dalam jurang penderitaan namun mereka masih tetap bertahan dengan kerja keras mpertaruhkan nyawanya untuk sebuah kebahagiaan anak-anaknya, membuat tidak sedikit dari mereka yang meninggal, frustasi dan merana mencari kehidupan yang layak. Kita akan terkeujut jika mengetahui arti bahagia di mata mereka, begitu pula arti sejahtera. Banyak mimpi tentang hari esok yang lebih baik tapi banyak diantara mereka begitu sulit dipertahankan asa ini, karena terlalu coba bangkit dari jurang penderitaan.

Walau buku ini dari kumpulan artikel artikel yang terpisah,  semoga saja tulisan ini masih relevan denan situasi dan kondisi kehidupan kontenporer sekarang ini.
Penulis: Har El  (nama pena Robertus Nauw)