Rabu, 14 Mei 2014

Puisi



Di ujung malam bersisian gundah
Aku masih saja menggumuli pekat
Dalam buaian desir lewat terpa sang angin
Kesunyian pun kian menampar hati.
Sementara gerimis mulai meluruh jatuh
Rintiknya menghantar irama sendu dikedalaman khayal.
Dimana malam ini kau berlabuh?
Lelapkah dalam buaian mimpi?
Atau tengah menekuri cakrawala
Seperti dulu biasa kita lakukan berdua?
Meradang aku lantaran tiadamu
Pekik hati seperti tak lagi miliki makna.
Maka jangan biarkan aku sendiri,
Sebab aku terbiasa denganmu.
Maka jangan biarkan gelap menguasai,
Sebab aku serasa mati…

Terkadang dengan tulisan, bisa mengungkap rasa terpendam
Karena dalam untai kata, terselip makna tanpa bias
Dan aku mencoba mengukirnya lewat malam
Menyatu bersama hati dan fikiran, diantara pekat dan dingin.
Semoga saja bisa menabur sedikit kenangan
Agar sepahit apapun, bisa menjadikan hikmah
Sebab hidup adalah perbuatan
Sebab hidup adalah perjalanan.
Sementara waktu terus menggusur kenangan
Tanpa kepastian, hidup pun terasa sempit
Seperti berlomba menjauhi akhir
Namun tetap pada penantian tiada bertepi..


Meniti pekat dalam hembusan angin malam
Senandung lirihpun meluruhkan rasa
Aku, kamu… Mungkin tak lagi tergapai oleh waktu
Namun penantian ini tetap tergapai oleh bayangan
Dan waktu tetap mencurah lewat detak jam
Dan kamu begitu saja melewatinya
Dan aku disini, sendiri, sepi…
Hanya bisa membayangi rautmu lewat gemintang..
Malam kian menjurang
Aku masih saja menggeluti bayangmu
Aku masih saja merangkulmu lewat bisikan malam
Sanggupkah kau merasakannya?

Detik melantun dalam irama lara
Saat dimana kuharus menuntaskan asa padamu
Ketika tersibak kisah ini pada hamparan lain
Yang sebelumnya telah kau sambangi penuh kasih.
Jarak kitapun kian terhempas jauh
Mengurung kisah dalam tebaran airmata
Mengusung keranda cinta pada pemakaman
Kita hanya bisa terdiam…. Diam…. Diam….
Kau ungkap hidup tanpaku hampa
Benarkah?
Kuludahi hampamu dalam pekat
Sebab kau tidak akan pernah hampa!
Andai aku memutuskan tuk pergi
Tak terkisah betapa lega hatimu…
Dan aku disini bagai seonggok bangkai hidup…