JUDUL BUKU : History Of God
In Tribals Religion ( Kisah Tuhan Dalam Agama Suku)
Rahasia
Theologia Tradisional Suku Maybrat Imian Sawiat Papua
Wiyon-Wofle
Dipararelkan
Dengan Alkitab.
Buku berwarna putih, Penerbit. CV.
Ma Jav Cetakan Perama 2010, 462 halaman di ditulis oleh Juan Frank Hammah
Sagrim
History
Of God In Tribals Religion (Kisah Tuhan Dalam Agama Suku), Rahasia
theologia tradisional suku maybrat imian sawiat papua wiyon-wofle dipararelkan
dengan alkitab merupakan sebuah karya anak negeri maybrat yang perlu
diapresiasi, karena menerjemahkan sejarah lisan ke dalam kata atau tulisan.
Dengan menggunakan dua variabel yaitu variabael agama dan variabel budaya,
variabel agama (Kristen) sebagai pandangan hidup dan sumber dari kebenaranya
dipararelkan direpresentasikan dengan Wiyon-Wofle (Tuhan) dalam agama suku
sebagai kenyataan sosial.
Variabel
kedua, adalah budaya itu sendiri. Hammah berusaha mengaktualisasikan potensinya
sebagai masyarakat terdidik (mahasiswa) yang tidak terlepas dari anak adat
untuk berusaha mengaktualisasikan potensinya untuk mentransformasikan nilai
budaya dan korektif agama sebagai pandangan hidup dan kenyataan sosial yang
perna ada di negeri ra bobot (orang berada) tersebut, memperkenalkan
tradisi theologi besar masyarakat yang perna ada secara naturalis. Jujur ini
sebuah kecerdasan emosional yang tinggi dari Hamah, yang ditunjukan dengan
sebuah karya yang ikut mempekaya dunia literasi bagi masyarakat Maybrat tentang
sejarah agama suku dan perkembangnnya yang disikapi dengan dingin, data yang
akurat, baik itu dalam bersikap dan membuat suatu pernyataan. Serta
penjelasannya detail dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti.
Sejarah
agama suku diposisikan sebagai theologi naturalis yang terkikis karena
diperhadapkan dengan sebuah paradikma dan peradaban agama dan sosial budaya di
lingkungan yang menabrak sektarian dari agama suku itu sendiri dan mengalami
perombakan dan penghisapan agama. Itu sebabnya hammah mengangkat peristiwa
historis yang selama ini menjadi persepsi lisan yang kuat dimasyarakat akan
Wiyon-Wofle, sejarah tuhan dalam agama suku di Maybrat ibarat “The
Sinking Titanic” raksasa yang tengah tenggelam.
Dalam
penyusunan buku ini coba digambarkan dan menginformasikan sejarah tuhan dalam
agama suku, apa adanya, untuk menggambarkan pemikiran rahasia theogi
tradisional suku maybrat tentang Wiyb-Wofle yang dipararelkan dengan Alkitab
dan keseluruhan data-data yang digunakan sebagai bahan analisis dalam
penyusunan karya ini terbatas antara Abab 17-18 silam, dikatakan sejarah ini
sendiri karena sejarah ini sendiri tidak meninggalkan suatu pengajaran atau
pengetahuan secara tertulis namun pengajarannya lebih pada ingatan atau
hafalan. Namun dengan inspirasi yang kuat hammah mampu menggalih dan memperoleh
data akurat dengan segala metode dan dituangkan dalam karya ini untuk memberi
sebuah pemahaman bahwa Wiyon-Wofle dalam agama suku Maybrat dulu bukan sekedar
mitos namun perna ada namun hilang dikikis peadaban budaya dan agama moderen
yang kontekstual. Hal itu tergambar dalam pemikiran kritis hammah tentang agama
yakni agama kristen dan pandangannya terhadap agama suku Maybrat.
Sebagai
generasi maybrat sekarang buku ini layak dibaca, bukan berarti menyangkal atau
mengikuti agama lain (Wiyon-Wofle) terlepas dari agama kontekstual yang dianut.
Karena penjabaran dalam buku ini hanya ingin menyaksikan dan menjabarkan
tentang Wiyon-Wofle (TUHAN) yang tidak harus bersifat logis atau ilmiah. Namun
menambah khasanah pengetahuan dan ikut memberikan sumbangan literasi bagi dunia
pendidikan, semoga menjadi kebaikan bersama baik bagi masyarakat maybrat dan
rakyat papua umumnya.
(*) Peresensi
"Robertus Nauw" adalah pegiat media di kota sorong, aktif sebagai penulis kolom