"Setelah Kenan hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Mahalaleel." (Kejadian 5:12)
"Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran." – (Kejadian 11:26)
(10) "Sebab beginilah firman
TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh
tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati
janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini.”
(11) “Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan." (Yeremia 29:10-11)
Nama Kenan berarti penderitaan (karena dijajah atau dirasuki oleh pihak
musuh).
Namun ketika usia Kenan 70 tahun, ia
memiliki seorang anak bernama Mahalaleel.
Nama Mahalaleel berarti pujian terhadap Elohim atau Elohim yang diberkati
dengan pujian. "Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang
kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan
segala kebaikan-Nya!" (Mazmur 103:1-2)
Dengan demikian perkara tersebut di
atas hendak berkata atau telah menubuatkan bahwa setelah 70 tahun penderitaan karena penjajahan dan / atau perasukan oleh
tindakan penjajahan sistem dunia (Babel) atas bangsa ini,
maka akan
datang sebuah pembebasan dan kelepasan yang dari Tuhan sehingga orang-orang
memuji dan memberkati nama Tuhan Elohim.
Bukankah selama ini,
Begitu juga Terah, yang arti namanya adalah penundaan, setelah 70 tahun maka
penundaan itu melahirkan Abram yang akhirnya diubah menjadi Abraham, Sang
Pengemban Takdir, untuk melahirkan Kristus melalui bangsa pilihan, Israel.
Dapatkah Anda mengerti sekarang bahwa rancangan-Nya adalah sempurna adanya
sejak semula? Terpujilah Tuhan dan diberkatilah nama-Nya, yang menjadi jaminan
kemenangan bagi umat Tuhan.
Sekian juta rakyat korban atas
kekejaman bangsa, baik sejak peralihan kekuasaan yang memilukan itu. Dan tanpa
perlu menunjuk siapa yang paling bersalah, Tuhan menghendaki adanya pelunasan
hutang darah tersebut.
"Selanjutnya engkau harus
menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama
dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi
sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh
bulan itu; pada hari raya Pendamaian
kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh
negerimu. Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan
memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi
tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan
kepada kaumnya. Tahun yang kelima
puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa
yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang
tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya. Karena tahun itu adalah tahun
Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus
diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel
itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya." - Imamat
25:8-13
Bukankah sudah dinubuatkan oleh-Nya
bahwa ketika kegelapan dan kekelaman menutupi seluruh dunia maka saat itulah
terang akan terbit dari bangsa ini (Yesaya 60:2)
Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku,
sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan
jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala
dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi
memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang
ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian
di depan semua bangsa-bangsa.
(2) Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi
bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu,
dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. (Yesaya 60:2)
"Selanjutnya engkau harus
menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama
dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi
sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh
bulan itu; pada hari raya Pendamaian
kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh
negerimu. Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan
memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi
tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan
kepada kaumnya. Tahun yang kelima
puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa
yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang
tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya. Karena tahun itu adalah tahun
Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus
diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel
itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya." (Imamat
25:8-13)
Bukankah 1 Mei 1963 - 1 Mei 2012 adalah genap 49 tahun peristiwa
kelam berdarah itu?
Dan tahun 2013 papua mulai memasuki
tahun ke-50-nya. Maka pada tahun ini, Tuhan hendak menganugerahkan “Pendamaian
atas hutang darah” terbesar bangsa ini atas papua….ketika papua genap 50 Tahun
dalam bangsa ini, bendera merah putih terpanjang semua di pasang di se antero
papua di jalan utama, di pohon di gunung dan di dasar laut dan bahkan puncak
kartens…namun kutuk bangsa ini, kembali diperhitungkan Tuhan karena orang papua
berdiri secara bangsa satu hari dalam satu tahun yang tuhan sediakan bagi
bangsa kudus Tuhan 14 Mei 2013, dan orang papua kecil besar tua dan mudah
bergirang atas hari yang dijadikan Tuhan.
Namun hal ini memerlukan peran kita
sebagai Gereja-Nya di bangsa ini untuk ikut menggenapi Pendamaian yang Tuhan
sediakan bagi kita........(bersambung)