Senin, 08 Juni 2015

ini alasan mengapa saya berdoa dan berdiri bagi israel




1. Israel Masih Menjadi Biji Mata Allah, dan Milik PusakaNya
Berdoa dan berdirilah bagi Israel karena Israel masih sangat dekat di hati Allah. Zak. 2:8 berkata, “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu–sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya.” Berabad-abad sebelum Zakharia menubuatkan hal ini, Musa menulis sebuah mazmur yang berisi gambaran yang sama:

“Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan….Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya.” Ul. 32:9-11

Mzm. 148:14 berkata, “Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.”
Alasan pertama saya berdoa bagi Israel tidaklah mendalam. Saya berdoa bagi Israel karena saya ingin dekat dengan hati Allah dan saya ingin menjadi satu dengan pandangan Allah. Jika Allah berkata bahwa Israel adalah biji mataNya, maka saya ingin berdoa dengan wawasan – dengan pandanganNya. Inginkah anda dekat dengan hati Allah? Maka dekatlah dengan hal-hal, umat dan tujuan yang dekat dengan hatiNya. Genapilah tujuan anda. Berdirilah teguh dan jadilah seorang penjaga bagi Israel!
2. Allah Menginginkan Hamba-hambaNya Untuk Dipenuhi Dengan Belas Kasihan
Berdoalah bagi Israel karena Allah menginginkan kita untuk dipenuhi dengan belas kasihan atas kondisi Israel. Mzm. 102:13-14 berkata:


“Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.”
Saatnya telah tiba!
Saat saya merekam rekaman doa bagi album Prayers for Israel, saya berada di sebuah studio kecil di Kelowna, British Columbia, Kanada. Sejujurnya, itu adalah bangunan kecil yang dingin! Namun saat saya mendoakan Mzm. 102 bagi potongan lagu “It’s Time to Have Compassion,” Roh Kudus turun atas saya dan hati saya terbakar dengan api Allah. Saya mulai menangis. Mungkin saya melepaskan suatu takaran hati Allah pada saat itu. Anda tahu, Allah menginginkan kita untuk berdoa, bukan dengan tangan yang terkepal atau kemarahan karena menganggap diri kita yang benar, melainkan dengan hati yang penuh belas kasihan. Saya berseru agar Allah melembutkan hati saya. Anda pun, dapat meminta Roh Kudus agar memberikan kepada anda hatiNya yang penuh belas kasihan terhadap Israel.
Allah ingin memberikan hatiNya kepada kita agar kita dapat berdoa bagi Israel dengan belas kasihan. Saatnya telah tiba bagi kita untuk menerima hatiNya agar doa-doa kita akan jauh melebihi sekedar mengatakan kata-kata yang benar, bahkan doa yang bercucuran air mata. Inilah saatnya untuk berbelas kasihan bagi Sion. Mau bergabung dengan saya?

3. Allah Memerintahkan Kita Untuk Tidak Beristirahat BagiNya dan Bagi Diri Kita Sendiri
Berdoa dan berdirilah bagi Israel karena Alla ingin mengukuhkan Yerusalem dan menjadikannya kemashyuran di bumi. Nabi Yesaya berkata: “Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi” (Yes. 62:6-7).
Jangan biarkan Ia tenang hingga apakah kokoh berdiri? Yerusalem! Ia tidak berkata Paris,  Washington, D.C., atau London. Ia tidak berkata Konstantinopel, Athena, Damaskus, Moskow atau Kairo. Ia berkata hingga Yerusalem menjadi kemashyuran. Menjadi apa? Kemashyuran! Banyak berita yang memberitahu anda bahwa saat ini Yerusalem jauh dari menjadi kemashyuran di bumi. Banyak orang mengutuk Yerusalem dan menyebut orang Yahudi dengan nama-nama yang bahkan saya sendiri tak berani menyebutnya. Maka kita harus mengangkat suara kita di dalam doa hingga ia menjadi kemashyuran – kemasyhuran yang mulia – di seluruh bumi.
Mengertilah dengan jelas: Bahwa ini semua bukan demi kepentingan kita! Tetapi demi Sion! Ini bukan tentang apa yang nyaman bagi kita, tetapi suatu prioritas! Alasan untuk tidak berdoa akan muncul; alasan dimana banyak interupsi dalam jadwal anda. Cukup tetapkan hati anda untuk tetap teguh. Berdoalah hingga!

4. Allah Ingin Bekerja Melalui Kita Demi Keselamatan Israel
Berdoalah bagi Israel agar Israel diselamatkan. Saya telah membagi bahwa Allah ingin memberikan hatiNya yang penuh belas kasihan kepada kita – air mataNya – bagi Israel. Namun air mata dan belas kasihan bukanlah tujuan akhir Allah. Allah ingin kita menerima hatiNya agar kita dapat berdoa dengan akurasi dan pertimbangan yang tepat bagi keselamatan Israel.

Rasul Paulus berkata, “Aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati…Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan (Rm. 9:2; 10:1). Paulus juga berkata, “Bahkan, aku mau terkutuk…demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani. Sebab mereka adalah orang Israel…” (Rm. 9:3-4). Paulus bersedia dipisahkan dari Kristus agar saudara-saudaranya dapat mengenal Mesias mereka. Sungguh pengorbanan yang besar yang bersedia Paulus lakukan demi Israel!

Di satu konferensi dimana pelayanan kami yang menjadi tuan rumah, kami kerap memasukkan Israel Prayer Watch khusus agar Orang-orang Percaya dapat mendengar, bersepakat, menerima, belajar dan berpartisipasi. Di salah satu Israel Prayer Watches ini saya menerima satu penglihatan yang luar biasa indahnya. Saya memasuki cahaya putih Allah yang terang benderang. Saat saya melangkah memasuki cahaya ini saya melihat seorang pria berdia di akhir terowongan kasih Allah yang sangat luas.

Lalu tiba-tiba, saya seperti terbang di udara, dan melompat memasuki hati pria yang berdiri di dalam cahaya kasih Allah ini. Hati apostolik Allah berdebar kencang di dalamnya. Kata-kata di dalam detak jantung Allah bergema di dalam hati pria ini, yang ternyata adalah gambaran dari Rasul Paulus. Lalu saya mendengar, “Keinginan hatiKu adalah agar semua orang Israel diselamatkan.” Hati saya tersayat. Saya menangis dan menangis demi keselamatan Israel.

Saya telah membaca ayat dari kitab Roma ini berulang-ulang. Saya telah berpuasa dan berdoa selama bertahun-tahun bagi Israel. Namun pengalaman ini terpatri dalam diri saya, sehingga saya menyadari satu hal penting: Kita harus terus berdoa bagi keselamatan Israel seperti obor yang menyala. Allah memiliki keinginan – Rasul Paulus memiliki keinginan – apakah anda berdoa dengan hati yang terbagai demi keselamatan Israel?

5. Allah Memerintahkan Kita untuk Berdoa Demi Kesejahteraan Yerusalem
Berdoa dan berdirilah bagi Israel karena Allah ingin memberkati Yerusalem dan penduduknya dengan damai sejahtera dan kebaikanNya. Daud, sang pahlawan pemazmur, mengasihi Yerusalem dan telah berkali-kali berperang baginya. Perang dan konflik yang memanas masih terus bergejolak hingga hari ini di daerah di Timur Tengah ini. Dorongan Daud di dalam Mzm. 122 haruslah terus didoakan dan dinyanyikan di saat ini: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!”

Renungkan hati Allah yang terungkap di banyak Mazmur lainnya: “Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu, untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak; supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut-nakuti.” (Mzm. 10:17-18). “Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka” (Mzm. 41:1). “Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin” (Mzm. 140:12).

Rasul Paulus juga mengasihi Yerusalem dan memikirkan kota ini, dan bagi kesejahteraan penduduknya. Di dalam suratnya bagi jemaat di Roma, Paulus menulis: “Tetapi sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus. Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem. Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka” (Rm. 15:25-27).

Hari ini, dengan ratusan hingga ribuan imigran baru, turisme yang mengalami penurunan, ketegangan dan tekanan, terorisme, perang dan rumor perang, ekonomi Israel jelas di ambang kehancuran. Kita harus mendoakan shalom Allah turun bagi kesejahteraan kota ini. Namun kita harus melakukan lebih. Saya sering mengutip apa yang dikatakan pendoa syafaat S. D. Gordon, Anda dapat melakukan lebih dari sekedar doa saat anda telah berdoa. Namun anda tidak dapat melakukan lebih hingga anda telah berdoa.”
Inilah saatnya bagi pekerjaan kita untuk sejalan dengan iman kita. Kiranya Allah memberkati pelayanan kita, dan membangkitkan lebih banyak lagi orang untuk memberi makan dan baju bagi orang miskin, mereka yang memberikan segelas air untuk “salah seorang dari yang paling hina ini.” Ya, di tanah Israel saat ini!

6. Penerimaan Bangsa Israel Akan Yesus Akan Membawa Kepada Kehidupan
Berdoa dan bertindaklah bagi Israel karena penerimaan orang Yahudi terhadap Yesus Sang Mesias akan menuntun kepada kebangkitan gelombang besar-besaran di dunia. Rom. 11:15 berkata, “Sebab jika penolakan mereka [bangsa Israel] berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?” Wow! Hidup dari antara orang mati!
Yesaya bernubuat, “Pada hari-hari yang akan datang, Yakub akan berakar, Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi dengan hasilnya” (Yes. 27:6). Ini lebih dari sekedar buah alami! Berdoa bagi Israel ialah salah satu kunci utama bagi kebangkitan dunia. Saat orang Yahudi dibangkitkan dari tidur mereka dan menerima Mesias, hal ini akan menciptakan percepatan ilahi ke dalam waktu sekarang dimana ratusan , ribuan, bahkan jutaan orang, menerima Yesus sebagai Mesias mereka. Tak ada yang jauh lebih berkuasa saat Orang Yahudi Percaya menginjili orang tentang Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Ingin melihat kebangkitan yang lebih di seluruh dunia? Maka berdoalah!

Penerimaan Israel akan Mesias yang mulia akan digunakan untuk mendorong kebangkitan rohani terbesar yang pernah terjadi di planet ini. Seluruh bumi akan dipenuhi dengan buah kebangkitan. Saya terus mendoakan hal ini hingga saat ini! Akahkah anda bergabung dengan saya?

7. Yesus Menghubungkan KedatanganNya Kali Kedua Saat Orang Israel Berbalik KepadaNya
Berdoa dan berdirilah bagi Israel karena Kedatangan Yesus Kedua dikaitkan dengan respon Israel terhadapNya. Yesus bernubuat sebelum kematianNya, “Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!'” (Mat. 23:39). Yesus dikaitkan KedatanganNya yang Kedua dengan kembalinya bangsa Israel kepadaNya.

Perhatikan! Allah tidak berkata bahwa penduduk Yahudi di kota Yerusalem takkan pernah melihatNya lagi. Sebaliknya, Ia berkata bahwa mereka takkan melihatNya hingga mereka siap untuk menyambutNya. Saat Ia pertama kali datang, Ia tidak diterima. Mesias tidak berniat untuk mengulang kembali skenario ini. Yesus berkata bahwa KedatanganNya yang Kedua takkan terjadi hingga ada sekelompok orang Yahudi di Yerusalem yang menginginkanNya dengan segenap hati mereka.

Inginkah anda melihat Yesus kembali di masa anda hidup? Mungkinkah kita mempercepat kedatanganNya (2 Pet. 3:12)? Inginkah anda melihat Yesus datang kembali? Maka berdoalah agar penutup mata orang-orang Yahudi terlepas (Rom. 11:25), dan agar mereka akan menyambut Mesias mereka dengan hati yang terbuka.

Hana dan Simeon menghabiskan waktu mereka di Bait Suci menyiapkan jalan bagi kedatangan pertama Tuhan dan Juru Selamat kita yang mulia (Luk. 2:25-38). Ratusan bahkan ribuan Hana dan Simeon akan bangkit di seluruh bangsa, mengambil tempat mereka di bait pelayanan penyembahan dan doa syafaat, dengan memperhatikan dan berpuasa untuk menyiapkan jalan bagi kedatangan Mesias Yahudi kita yang Kedua kalinya, Yeshua.

Mengapa kita harus berdoa dan bertindak demi Israel? Karena Yesus yang mengatakannya, karena Yesaya mengatakannya, karena Daud Sang Pemazmur mengatakannya dan karena Roh Kudus mengatakannya di masa sekarang. Masih banyak ada alasan untuk berdoa dan bertindak bagi Israel. Pilihlah alasan apa saja yang anda inginkan, namun lakukan sesuatu hal yang benar; bersatulah dengan Firman Allah, berdoa dan bertindaklah demi Israel!

(sumber : https://siskapurnama.wordpress.com/2011/03/06/james-goll-7-alasan-mengapa-saya-berdoa-dan-berdiri-bagi-israel-mar-2-2011/)