Minggu, 07 Juni 2015

"Setelah Kenan hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Mahalaleel."
(Kejadian 5:12)

"Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran." – (Kejadian 11:26)
(10) "Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini.”
(11) “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:10-11)



Nama Kenan berarti penderitaan (karena dijajah atau dirasuki oleh pihak musuh).
Namun ketika usia Kenan 70 tahun, ia memiliki seorang anak bernama Mahalaleel.
Nama Mahalaleel berarti pujian terhadap Elohim atau Elohim yang diberkati dengan pujian. "Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" (Mazmur 103:1-2)
Dengan demikian perkara tersebut di atas hendak berkata atau telah menubuatkan bahwa setelah 70 tahun penderitaan karena penjajahan dan / atau perasukan oleh tindakan penjajahan sistem dunia (Babel).
maka akan datang sebuah pembebasan dan kelepasan yang dari Tuhan sehingga orang-orang memuji dan memberkati nama Tuhan Elohim.
Begitu juga Terah, yang arti namanya adalah penundaan, setelah 70 tahun maka penundaan itu melahirkan Abram yang akhirnya diubah menjadi Abraham, Sang Pengemban Takdir, untuk melahirkan Kristus melalui bangsa pilihan, Israel.

Dapatkah kita mengerti sekarang bahwa rancangan-Nya adalah sempurna adanya sejak semula? Terpujilah Tuhan dan diberkatilah nama-Nya, yang menjadi jaminan kemenangan bagi umat Tuhan.
untuk massa ini papua bergirang-girang dengan Umat kudusnya, karena papua berjalan dalam terang yang besar atas pilihan ini, tangan bangsa papua tidak di temukan berdarah atas persoalan bangsa kudus Tuhan (bersambung)......