Selasa, 08 Desember 2015

Perjuanganku Bagi Israel, Mempercepat BARUCH Hadir

Aku di tekan dari segala arah untuk memenuhi keinginan mereka, namun keinginanku diabaikan bagaikan sampah. Tapi aku tahu bahwa sampah yang aku lindungi tak mungkin diam, namun akan menghasilkan bau atau aroma yang menyengat sehingga semua yang dahulu membuangnya akan kembali mencari bau itu. Dan aku akan semakin menjauh karena aku telah terbuang dahulu.

Aku tak akan ditemui lagi sebab aku telah masuk dapur peleburan guna pembaharuan dalam cara beraroma. Itulah cara awal pandangku kepada iblis dan para sekutunya yaitu setan dan kekejian. Aku semakin ingin menghindar dan sengaja ingin melewatinya tanpa perlu pertarungan namun sulit dan sukar bagi keadaanku sebagai manusia.

Ya Penciptaku, aku semakin menghindar dan tak mau lagi menerima kepercayaan-Mu namun mengapa Engkau masih menunjukan kasih setia-Mu melalui penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpi? Dengan cara bagaimana lagi aku hendak meyakinkan mereka yang begitu keras hati? Aku ingin hidup untuk diriku sendiri dan masa depanku semata. Bukan untuk mempedulikan mereka yang selalu mengabaikan pemberitaanku. Ya Tuhan Pencipta langit dan bumi, Elohim Israel berapa lama lagi Engkau mempercayakan semua ini sedangkan ini baru saja hendak dimulai? Aku hendak berkata-kata namun tak ada yang percaya, bagaikan nabi Yeremia di Israel, aku ditolak dalam pemberitaanku, bahkan keluargaku sendiri.

Aku murka bukan karena mereka atau karena manusia, namun karena iblis yang Engkau kirimkan melalui penglihatanku beberapa waktu lalu, pada 30 Juni 2013 siang di kamarku. Aku hendak bersuara namun siapakah yang hendak menerima suaraku? Sedangkan berjuta kesaksian yang lampau tak dihiraukan mereka. Aku hendak memberitahukannya kepada manusia namun apakah sahutanku didengar mereka? Aku memang salah karena aku takut terhadap penilaian manusia, dan Engkau tak suka aku percaya kepada manusia. Ya Tuhan, biarlah dia yang datang dari Tuhan yaitu: nabi “BARUCH” yang akan mengatakan tentang suara-Mu. Mungkin aku bukan, mungkin aku belum, mungkin aku nanti. Tapi aku siap mempersiapkan jalan.

Ya Elohim Israel, biarlah Israel tetap diruang mata-Mu seperti perjanjian-Mu kepada nenek moyang mereka. Dan biarlah aku tetap menceritakan kedasyatan tangan-Mu yang Engkau lakukan diantara bangsa Israel kepada orang yang mencari perhatian Tuhan di jaman ini sampai Tuhan datang.

Sungguh, aku berkata-kata karena aku melihat dan menyaksikannya sendiri. Setan dan iblis tak bisa saling berselisih karena kerajaannya akan runtuh. Aku berbicara bukan dari setan, namun kebenaran yang datang dari Kristus Tuhan. Biarlah waktu Tuhan sendiri yang akan menggenapinya. Amin

sumber: dikutip dari akun pribadi (catatan FB) chard walli mebri