Minggu, 04 Agustus 2013

UJIAN IMAN YANG DIHADAPI


Oleh: Ibu Pdt. Stanny Lontoh, S.Th *

Taat dan setia beribadah dengan cara yang berkenan karena ibadah mengandung janji Tuhan. Sehingga dalam hal beribadah kita dituntut harus tulus dan iklas
mempersembahkan tubuh ini sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: tubuh ini tidak boleh dinajiskan dengan dosa baik dosa berpikir, dosa bertutur dan lainnya, usahakan sikap kita selalu dikendalikan Roh Kudus.
 “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” [Roma 12:1]
Baru sesuda itu beribadah kepada Tuhan Elohim Israel, kerjakan dengan syukur, hormat, taat, takut dan gentar. Karena harus ada perbedaan antara orang benar dan fasik, antara yang beribadah kepada Allah dan yang tidak beribadah. [Maliaki 3:18], artinya Ibadah juga bicara soal suatu tindakan atau usaha. [Matius 6:33],
Poin yang terakhir tentang berkat yang kita terima saat beribadah adalah soal kemenangan terakhir atau keslamatan kekal, ingat bahwa pada wakunya masing-masing kita akan diukur untuk memperoleh satu kemurnian “Bangunlah dan ukur bait suci Allah dan mezbah dan mereka yan beribadah di dalamnya” [Wahyu 11:1] 
untuk itu sebagai umat Tuhan kita taat dan setia beribadah dengan cara yang berkenan, dan selalu menghadapi ujian iman yang dihadapi agar jaminan keslamatan kekal tetap jadi bagian kita sekalian.   ***
(Masmur 84:1-3, Yeheskiel 40:1-49). [Bersambung]