Oleh: Ibu
Pdt. Stanny Lontoh, S.Th *
Taat dan setia
beribadah dengan cara yang berkenan karena ibadah mengandung janji Tuhan.
Sehingga dalam hal beribadah kita dituntut harus tulus dan iklas
mempersembahkan
tubuh ini sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada
Allah: tubuh ini tidak boleh dinajiskan dengan dosa baik dosa berpikir, dosa
bertutur dan lainnya, usahakan sikap kita selalu dikendalikan Roh Kudus.
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan
Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah
ibadahmu yang sejati.” [Roma 12:1]
Baru
sesuda itu beribadah kepada Tuhan Elohim Israel, kerjakan dengan syukur,
hormat, taat, takut dan gentar. Karena harus ada perbedaan antara orang benar
dan fasik, antara yang beribadah kepada Allah dan yang tidak beribadah.
[Maliaki 3:18], artinya Ibadah juga bicara soal suatu tindakan atau usaha.
[Matius 6:33],
Poin yang
terakhir tentang berkat yang kita terima saat beribadah adalah soal kemenangan
terakhir atau keslamatan kekal, ingat bahwa pada wakunya masing-masing kita
akan diukur untuk memperoleh satu kemurnian “Bangunlah dan ukur bait suci Allah
dan mezbah dan mereka yan beribadah di dalamnya” [Wahyu 11:1]
untuk itu sebagai
umat Tuhan kita taat dan setia beribadah dengan cara yang berkenan, dan selalu
menghadapi ujian iman yang dihadapi agar jaminan keslamatan kekal tetap jadi
bagian kita sekalian. ***
(Masmur 84:1-3,
Yeheskiel 40:1-49). [Bersambung]