Rabu, 04 September 2013

16 November 2005


 
 Oleh: Robertus nauw

Sepatutnya Hari Bersejarah Ini Menjadikanmu Lebih Mengenal Siapa Dirimu. Pertanyaan sederhana tentang keberadaan manusia ; darimana dan hendak kemana seseorang, ini akan membawamu ke alam luas dalam keagungan Pencipta yang membentang. disana pula akan tampak dirimu hanya secuil dari kebesaran-Nya bahwa manusia adalah makhluk lemah yang tak punya apapun kecuali pinta. Jika benar manusia itu beranjak dari ketiadaan maka pasti bayang -bayang kehampaan akan selalu mengerogoti dirinya untuk mengingat siapakah gerangan yang menghadirkan ketiadaan dan keberadaan ini, seperti layaknya cabang lain dari ilmu filsafat tentang teori kebenaran atau konsep materialisme yang menganggap segala sesuatu itu benar kalau ada, bukan benar hanya di dunia ide.
Kita punya sejarah dan Aku tak perlu mengatakan kau bertambah dewasa kini, sejarahlah pencatat hari-hari yang kau lewatkan dengan senyum atau tangis. mulai sejak kita hadir dimuka bumi, tengah-tengah orang tua, saudara, sahabat dan orang terkasih sampai kita pergi meninggalkan semua yang pernah kita sayangi. kau boleh bertanya akan torehan tinta yang kau letakan dalam bingkai sejarahmu seberapa guna dirimu dari ujung rambut hingga telapak kaki pada setiap denyut nadimu untuk orang lain dan segala sesuatu sekitarmu.  Mengungkap sejarah adalah pekerjaan yang rumit sebab hanya para pelaku sejarahlah yang dapat menyampaikan keutuhan dari sejarah itu, oleh karenanya maka hanya dirimu yang dapat menuliskan sejarahmu sendiri dengan tepat dan jika itu tak lagi sempurna maka orang-orang terdekatmulah yang menyempurnakannya yaitu orang tua dan sahabatmu.
Hari perlahan berganti dengan pasti menghantarkanmu pada kedewasaan, jika boleh kutuliskan kau telah menjadi seorang Pangeran yang anggun. kebanggaan itupun mengkristalkan kecintaan orang terdekat terhadapmu. mereka akan berkata dia anakku, dia kakaku, dia adikku, dia keponakanku, dia sepupuku, dia temanku, dia kekasihku, itu karena mereka sedang membuat pengakuan sebagai pemilik dirimu, mereka bangga menjadi pemilik mu.
Bagiku kejujuran sangatlah mutlak… saat ku ingin menjelma menjadi sosok yang dapat merasuk dalam lubuk hatimu, aku harus jujur… bukan hanya untukmu tapi juga pada yang lain sebab disanalah kepolosan mewarnai gemuruh cinta dalam ketulusan dan keikhlasan, bukan sekedar letupan ambisi, ego dimana hanya melahirkan fanatisme Cinta yang keliru. aku bersyukur mengenalmu, minimal sebagian dari kelebihan dan kekuranganmu telah ku rekam dalam memori kepalaku bahkan aku berusaha untuk lebih memahami kekuranganmu namun betapa malang kurasa sebab justru kekuranganmulah yang menyempurnakan Rasa ini. Benar adanya dik telah kau bius aku dengan serum pesona yang melenakan.
Kurasa cukup jelas apa yang terungkap dariku.. dihari jadimu ini aku ingin mengungkapkan kecintaan tuk kesekian kali tanpa harus ku bumbui dengan Mawar, cempaka atau adelweis kembang wangi lambang cinta sejati. tapi tinta ini masih mampu mengukir kalimat sebagai kado Ulang Tahunmu ke-20 untuk di kenang. Harus ku akui telah menjadi penggila Cinta yang sedang mencari penawar darimu namun semua ini tak harus memaksamu. apa yang ku rasa akan lebih sempurna jika kau juga berbicara lantang di hadapanku dengan kejujuran. jawaban yang paling pahit adalah ketidak jujuran bukan??? oleh karenanya rasa kasihan dan iba padaku hanya akan merendahkan Rasa Cintaku. kau tak perlu demikian... sebab kita sama sama belajar tentang ketegaran dan keikhlasan. aku telah mengikhlaskan untuk kau dapat berlayar dan berlabuh di hati orang lain untuk meraih cinta yang kau impikan, dan jika tidak kau temukan sini kembalilah menulis seperti dulu karena itulah simpanan  lain yang mencintaimu. Ucapan ultah ini teruntuk diriku sendiri... SEMOGA