Oleh: Robertus nauw
Sepatutnya
Hari Bersejarah Ini Menjadikanmu Lebih Mengenal Siapa Dirimu. Pertanyaan
sederhana tentang keberadaan manusia ; darimana dan hendak kemana seseorang,
ini akan membawamu ke alam luas dalam keagungan Pencipta yang membentang.
disana pula akan tampak dirimu hanya secuil dari kebesaran-Nya bahwa manusia
adalah makhluk lemah yang tak punya apapun kecuali pinta. Jika benar manusia
itu beranjak dari ketiadaan maka pasti bayang -bayang kehampaan akan selalu mengerogoti
dirinya untuk mengingat siapakah gerangan yang menghadirkan ketiadaan dan
keberadaan ini, seperti layaknya
cabang lain dari ilmu filsafat tentang teori kebenaran atau konsep materialisme
yang menganggap segala sesuatu itu benar kalau ada, bukan benar hanya di dunia
ide.
Kita
punya sejarah dan Aku tak perlu mengatakan kau bertambah dewasa kini,
sejarahlah pencatat hari-hari yang kau lewatkan dengan senyum atau tangis. mulai sejak kita hadir dimuka
bumi, tengah-tengah orang tua, saudara, sahabat dan orang terkasih sampai kita
pergi meninggalkan semua yang pernah kita sayangi. kau boleh bertanya akan
torehan tinta yang kau letakan dalam bingkai sejarahmu seberapa guna dirimu
dari ujung rambut hingga telapak kaki pada setiap denyut nadimu untuk orang
lain dan segala sesuatu sekitarmu. Mengungkap sejarah adalah
pekerjaan yang rumit sebab hanya para pelaku sejarahlah yang dapat menyampaikan
keutuhan dari sejarah itu,
oleh karenanya maka hanya dirimu yang dapat menuliskan sejarahmu sendiri dengan
tepat dan jika itu tak lagi sempurna maka orang-orang terdekatmulah yang
menyempurnakannya yaitu orang tua dan sahabatmu.
Hari perlahan berganti dengan pasti menghantarkanmu pada
kedewasaan, jika boleh kutuliskan kau telah menjadi seorang Pangeran yang anggun. kebanggaan itupun mengkristalkan
kecintaan orang terdekat terhadapmu.
mereka akan berkata dia anakku, dia kakaku, dia adikku, dia keponakanku, dia
sepupuku, dia temanku, dia kekasihku, itu karena mereka sedang membuat
pengakuan sebagai pemilik dirimu, mereka bangga menjadi pemilik mu.
Bagiku
kejujuran sangatlah mutlak… saat ku ingin menjelma menjadi sosok yang dapat
merasuk dalam lubuk hatimu, aku harus jujur… bukan hanya untukmu tapi juga pada
yang lain sebab disanalah kepolosan mewarnai gemuruh cinta dalam ketulusan dan
keikhlasan, bukan sekedar letupan ambisi, ego dimana hanya melahirkan fanatisme
Cinta yang keliru. aku
bersyukur mengenalmu, minimal sebagian dari kelebihan dan kekuranganmu telah ku
rekam dalam memori kepalaku bahkan aku berusaha untuk lebih memahami
kekuranganmu namun betapa malang kurasa sebab justru kekuranganmulah yang
menyempurnakan Rasa ini. Benar
adanya dik telah kau bius aku dengan serum pesona yang melenakan.
Kurasa cukup jelas apa yang terungkap dariku.. dihari
jadimu ini aku ingin mengungkapkan kecintaan tuk kesekian kali tanpa harus ku
bumbui dengan Mawar, cempaka atau adelweis
kembang wangi lambang
cinta sejati. tapi tinta
ini masih mampu mengukir kalimat
sebagai kado Ulang Tahunmu ke-20 untuk di kenang.
Harus ku akui telah menjadi penggila Cinta yang sedang mencari penawar darimu
namun semua ini tak harus memaksamu. apa yang ku rasa akan lebih sempurna jika
kau juga berbicara lantang di hadapanku dengan kejujuran. jawaban yang paling
pahit adalah ketidak jujuran bukan??? oleh karenanya rasa kasihan dan iba
padaku hanya akan merendahkan Rasa Cintaku. kau tak perlu demikian... sebab
kita sama sama belajar tentang ketegaran dan keikhlasan. aku telah mengikhlaskan
untuk kau dapat berlayar dan berlabuh di hati orang lain untuk meraih cinta yang kau impikan, dan jika tidak kau temukan sini
kembalilah menulis seperti dulu karena itulah simpanan lain yang mencintaimu. Ucapan ultah ini teruntuk
diriku sendiri... SEMOGA