Rabu, 04 September 2013

Sebuah Catatan Untuk Di Kenang



Oleh: Robertus nauw

Saat ini kita telah berada di suatu pagi, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan dijalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan bukan hari esok yang belum tentu datang. Hari ini yang sebentar lagi mataharinya menyinari dan siangnya menyapa maka inilah hari kita.
Umur kita mungkin tinggal hari ini. Maka anggaplah masa hidup hanya hari ini, atau seakan kita dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup tidak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dan dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.
Pada hari ini pula, sebaiknya kita mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian, dan kerja keras. Dan pada hari inilah, harus bertekad mempersembahkan kualitas ibadah.
Pada hari dimana kita hidup, sebaiknya membagi waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan bersenyawa dengan Allah di tempat maha sucinya. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari ini. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari ini. Mohon ampun atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-Nya, bersiaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan. Terimalah berkat, ilmu, dan jabatan yang diberikan pada kita hari ini dengan penuh keikhlasan.
Jangan biarkan bencana yang datang sementara kita masih terbuai dalam lamunan panjang, Jangan terlalu lama membiarkan waktu berlalu.
Berikanlah kecintaan yang lebih kepada Allah melebihi rasa cinta kita kepada apapun.