Oleh: Robertus nauw
Saat
ini kita telah berada di
suatu pagi, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan dijalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu
dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan bukan hari esok yang belum tentu
datang. Hari ini yang sebentar lagi mataharinya menyinari dan siangnya menyapa maka inilah hari kita.
Umur
kita mungkin tinggal hari ini. Maka
anggaplah masa hidup hanya hari ini, atau seakan kita dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini
juga. Dengan begitu, hidup tidak akan tercabik-cabik diantara gumpalan
keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dan dengan bayangan masa depan yang penuh
ketidakpastian dan acapkali menakutkan.
Pada
hari ini pula, sebaiknya kita
mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian, dan kerja keras. Dan pada hari
inilah, harus bertekad mempersembahkan kualitas ibadah.
Pada
hari dimana kita
hidup, sebaiknya
membagi waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan
setiap detiknya laksana ratusan bulan bersenyawa dengan Allah di tempat maha
sucinya. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari ini. Dan,
persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari ini. Mohon ampun atas semua dosa, ingatlah
selalu kepada-Nya, bersiaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian,
dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan. Terimalah berkat, ilmu, dan jabatan yang diberikan pada kita hari ini dengan
penuh keikhlasan.
Jangan
biarkan bencana yang datang sementara kita
masih terbuai dalam lamunan panjang, Jangan
terlalu lama membiarkan waktu berlalu.
Berikanlah
kecintaan yang lebih kepada Allah melebihi rasa cinta kita kepada apapun.