Oleh: Robertus Nauw
Kita
tutup diri untuk barang lain masih ada anugerah ke dua, tutup diri untuk
pergerakan sion, Sorga tutup diri untuk kita: sungguh mati !! tolong om tanta,
ade kaka smua ingat ini .....
tidak ada cara lain setelah percaya Yesus harus masuk dalam barisan tubuh kristus, bangkit bagi pahlawan palang (salib), kibarkan panji raja (bintang daud-bukan panji papua, bintang kejora dan panji nkri, mera putih, apalgi panji gereja masing-masing su tamba salah itu....kita kibarkan panji raja baru sorga siaga satu
tidak ada cara lain setelah percaya Yesus harus masuk dalam barisan tubuh kristus, bangkit bagi pahlawan palang (salib), kibarkan panji raja (bintang daud-bukan panji papua, bintang kejora dan panji nkri, mera putih, apalgi panji gereja masing-masing su tamba salah itu....kita kibarkan panji raja baru sorga siaga satu
Gereja
Tuhan di Tanah Papua yang kudus dan ham di dalamnya ada Rasul, Nabi, Penginjil, Gembala dan Guru,
harus bersatu, baru Gerbang Indah Papua akan bangkit
Kita sekarang berbicara tentang pemulihan Gereja Tuhan di Tanah Papua yang bukan milik suatu kelompok gereja tertentu.
Untuk
bersatu kita sudah seharusnya membuka mahkota kemuliaan kita masing-masing yang
ada di gereja tempat pelayanan kita, dan mengambil langkah baru dengan saling
menerima masukan doa. Rasul Petrus dan Yohanes adalah Gereja Tuhan yang bekerja
dalam satu kesatuan roh dalam kerendahan hati dan hanya Yesus Kristus saja yang
di tinggikan, mereka tidak memihak kepada kelompok Kefas, Apolos atau Paulus.
Siapapun
juga kita yang ada di atas Tanah Papua entah dia dari suku, kaum, bangsa dan
bahasa manapun akan tetapi kalau mengerti yang kami sampaikan ini anda bagian
dari Rasul Petrus dan Yohanes yang siap untuk membangkitkan manusia lumpuh yang
sudah berabad-abad berada di Pintu Gerbang Indah Papua.
Kalaupun tidak.....maaf ko salah tinggal dan lahir di
Papua, papua bukan soal hitam, putih, keriting, lurus kita papua. itu
toleransi...gelar peradaban untuk papua tetap kekal untuk selamanya...jangan
robah lagi Selama ini kita tidak bisa berbangga hati dengan jumlah mayoritas
Kristen, atau dengan setiap tempat-tempat sejarah dimana masuknya Injil tetapi
apa itu makna dari Rencana Allah bagi Orang-Orang di atas Tanah Papua.
Sebagai
Orang Papua kami ingin mengingatkan bahwa apa yang akan kita banggakan dengan
semuanya itu tidak ada gunanya, sudahkah kita mengerti Rencana Allah di Pintu
Timur Papua Alkitab cukup jelas berkata kepada kita bahwa; “kamu, yang dahulu
bukan umat Allah”, bisakah kita sombong setelah kita membaca ayat ini. Saudara
dan saya bukan umat-Nya dimana hidup jauh dari Allah tinggal dalam
berbagai-bagai kepercayaan yang sia-sia dan kutuk yang kita wariskan dari nenek
moyang. Sedangkan Tuhan Yesus datang hanya untuk Bangsa-Nya sendiri yaitu orang
Israel
(Matius 15:26-27) “Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Haleluya, haleluya. Remah-Remah buat kita Orang Papua itu hanya anugerah, kita tidak layak tetapi dilayakan-Nya
“yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan”. Hai orang Papua ini hanya ada Belas Kasihan, saya ingin kita memperhatikan kalimat yang mengatakan bahwa ini hanya “Belas kasihan”. Pernahkah kita mengalami dimana seseorang yang telah menyakiti hati kita sekarang ia mengalami musibah berturut-turut sampai ia tidak berdaya, ia putus asa, kecewa, semua miliknya habis sampai-sampai hampir mati,
Setelah kita mendengar tentang semua yang ia alami maka
akan timbul dari dalam hati nurani kita suatu belas kasihan yang amat sungguh
kepadanya sekalipun ia telah menyakiti hati kita.